Hari Ini, Jokowi Kunjungi Barus dan Madina | Cegah Mogok, Rental Mobil dari Medan

Tapteng – Jokowi akhirnya tiba di Sumut, Bandara FL Tobing, Tapanuli Tengah pada Kamis (23/3) sore. Presiden yang datang bersama istri dan rombongan ini, melakukan lawatan di sejumlah daerah yakni Barus dan Mandailing Natal hingga 25 Maret mendatang.

Kunjungan tersebut dalam rangka meresmikan tugu titik nol, pusat peradaban Islam nusantara, di Barus Tapteng dan peresmian pembangunan pesantren di Mandailing Natal.

Pesawat kepresidenan yang ditumpangi presiden beserta rombongan mendarat di FL Tobing sekitar pukul 18.20 WIB setelah bertolak dari bandara Hang Nadim, Batam. Gubernur didampingi Ny.Evi Diana Erry Nuradi beserta Kapolda Sumut dan Pangdam I/BB, terlihat menyambut Joko Widodo di depan pintu pesawat.

Kehadiran presiden menurut Gubsu Erry Nuradi menjadi pe­nyemangat dan energi bagi masyarakat maupun Pemerintah Daerah untuk mensukseskan program-program pembangunan. Terlebih lagi, kunjungan presiden Joko Widodo, kata Erry, sangat strategis bagi kemajuan Sumatera Utara. “Pak presiden di Barus Tapanuli Tengah dalam rangka meresmikan tugu titik nol pusat peradaban Islam nusantara, ini merupakan kebanggaan dan ikut mengangkat citra Sumatera Utara,” kata Gubsu.

Presiden juga akan mengunjungi kawasan objek wisata religi Pemakaman Mahligai Barus, Desa Sihorbo, Barus. Kehadiran presiden di situs sejarah itu menurut Erry akan menjadi media promosi yang berharga bagi pengembangan wisata sejarah dan religi di Sumut.

Presiden juga akan meresmikan peletakkan batu pertama pembangunan Asrama Putri Pondok Pesantren Mustafawiyah di Desa Purba Baru, Mandailing Natal. Dalam kesempatan itu, sekaligus digelar Silahturahmi

Nasonal (Silatnas ) Jami’yah Batak Muslim Indonesia (JMBI).

Lebih lanjut Gubsu mengungkapkan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Presiden RI Joko Widodo kepada Sumatera Utara. Bentuk perhatian itu diantaranya melalui pelaksanaan berbagai program strategis nasional yang berlokasi di Sumut dan juga intensitas kunjungan kerja presiden Jokowi di Sumut.

“Setelah Agustus tahun 2016 lalu Bapak Jokowi berada di Sumut selama tiga hari dalam rangka menghadiri Karnaval Kemerdekaan Pesona Danau Toba, maka sungguh merupakan kebanggaan Sumatera Utara bahwa presiden kembali lagi melakukan kunjungan kerja di Sumatera Utara,” ujar Gubernur.

Sementara itu masyarakat sejak siang hari ramai memadati area parkir bandara FL Tobing untuk menyaksikan langsung sosok Presiden RI Joko Widodo. Menyaksikan kehadiran Jokowi di sana, banyak warga yang berteriak menyebut, :” Pak Jokowi… Pak Jokowi”.

Teriakan warga itu dimaksudkan menarik perhatian presiden demi kesempatan langka berfoto bersama orang nomor satu di repulik ini. Seperti biasa, sebelum masuk mobil Jokowi dengan senyum khasnya memilih beberapa warga masyarakat yang antusias memanggil-manggil namanya.

Rental Mobil
Sementara itu, dari informasi yang dihimpun segala persiapan sudah dilakukan sejak Kamis siang. Salah satunya adalah kendaraan bagi Presiden. Rombongan kendaraan yang akan digunakan Jokowi selama berada di Sibolga dan Tapanuli Tengah telah tiba di halaman parkir sebuah hotel, tempat menginapnya protokoler dan beberapa pasukan pengamanan presiden (Paspampres).

Kendaraan itu terdiri dari sebuah mobil Toyota Land Cruiser hitam untuk Presiden, satu unit mobil Toyota Fortuner sebagai mobil cadangan, dan sembilan mobil Toyota Innova bagi rombongan presiden.

Berdasarkan informasi yang diterima, seluruh mobil yang akan digunakan Jokowi nanti berasal dari Medan. Hal ini tak lepas dari insiden mobil Jokowi mogok saat kunjungan kerja di Kalimantan Barat pekan lalu.

“Kan dua rusak. Ini rental dari Medan semua,” ucap salah seorang anggota Paspampres.

Kendaraan dari Jakarta yang dibawa oleh protokoler hanya kendaraan motor yang biasa digunakan oleh petugas pengawal, serta kendaraan pasukan bersenjata yang selalu berada di kiri dan kanan mobil presiden.

Sejumlah polisi militer dan pasukan TNI sejak kemarin sore juga melakukan pengecekan terhadap seluruh mobil rombongan. Pemeriksaan tak hanya dilakukan di luar, setiap mobil dinyalakan dan dites gas dan remnya. Kondisi lampu dari setiap mobil juga tak luput diperiksa. Kini mobil-mobil tersebut mulai diatur jelang penjemputan Jokowi dan rombongan di Bandar Udara Dr. FL. Tobing, Pinangsori.

Ganti Esemka Saja
Di sisi lain, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon melontarkan guyonan terkait mobil kepresidenan milik Presiden Joko Widodo yang mogok saat kunjungan kerja ke Kalimantan Barat, pekan lalu.

Agar kejadian yang sama tak terulang kembali, Fadli menyarankan sebaiknya mobil Esemka menjadi mobil kepresidenan. “Ya, ganti saja ke Esemka,” ujar Fadli sembari tertawa, Kamis (23/3), di Gedung DPR.

Saat di Kalimantan Barat, Presiden Jokowi menggunakan Mercedes-Benz S600 Guard keluaran 2007. Adapun Esemka adalah mobil buatan Indonesia yang dikembangkan oleh para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo, Jawa Tengah. Mobil tersebut pernah dipromosikan oleh Presiden Jokowi saat masih menjabat Walikota Surakarta.

Fadli melontarkan guyonan itu lantaran menurutnya, kejadian mogok itu tak perlu terjadi.

Dia menduga ada kesalahan dari sisi perawatan yang menyebabkan mobil mogok. Seharusnya, kata dia, perawatan terhadap mobil kepresidenan ditingkatkan untuk mencegah hal serupa terulang kembali.

“Ini harusnya ke bagian yang melakukan perawatan ya, tak boleh seharusnya mobil yang digunakan presiden mogok,” katanya.

Selain Mercedes-Benz S600 Guard yang digunakan di Kalimantan Barat, Presiden Jokowi memiliki beberapa mobil dinas lain yang siap menemaninya beraktivitas. Namun, rata-rata mobil kepresidenan yang ada berusia hampir 10 tahun atau lebih.

Pihak Istana sebenarnya telah menyarankan ke Presiden Jokowi untuk mengganti mobil dinasnya dengan mobil keluaran terbaru.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno. Namun, Pratikno mengungkapkan bahwa usulan tersebut ditolak oleh Jokowi.

“Sangat tidak layak. Sudah beberapa kali mogok. Cuma kalau tanya Presiden selalu bilang tidak usah, ngapain?” ucapnya.

Di sisi lain, Fadli tidak menyarankan penggantian mobil kepresidenan, tapi dia menyerahkan seluruh keputusan pada Jokowi. “Jadi ya tergantung presiden ya,” kata dia. (andri/rel/cnn)

Close Ads X
Close Ads X