Grab dan PKK Sumut Akan Atasi Stunting dan Sampah Melalui Digitalisasi

Beri Tumpeng : Ketua Tim Penggerak PKK Sumut, Nawal Lubis beri tumpeng kepada salah seorang perempuan mitra Grab pada perayaan Kartini Grab di Medan, Minggu (21/4).NettySdr

Medan | Jurnal Asia
Angka stunting (gangguan pertumbuhan) di Sumatera Utara (Sumut) masih tinggi. Melihat permasalahan ini, Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut) bersama Grab Indonesia berencana mengatasi masalah stunting dan sampah melalui sistem digitalisasi.

Ketua Tim Penggerak PKK Sumut, Nawal Lubis mengatakan, rencana tersebut masih dalam proses pengerjaan oleh pihak Grab. Mengenai detail dan teknisnya, nanti akan dijelaskan setelah pengerjaannya selesai.

“Sistem digitalisasi ini masih dibuat oleh pihak Grab, saya tidak bisa membocorkannya sekarang. Tapi rencana itu benar, setelah itu akan kita informasikan kepada masyarakat,” katanya disela perayaan Kartini Grab di Medan, Minggu (21/4).

Saat ini, lanjutnya, masalah stunting di Sumut masih tinggi, terutama di Langkat, Nias Utara, Nias Selatan, Padang Lawas Utara dan ada beberapa tempat lainnya. Nawal telah melakukan kerja sama dengan berbagai pihak dan tidak henti-hentinya berusaha untuk menghilangkan masalah stunting.

Nawal menekankan, pihaknya akan berusaha kerjasama dengan stakeholder yang ada, terutama di desa-desa karena di desa ada Babinsa, Babinkantibmas, dan ada wakil-wakil dari daerah. Dirinya juga memohon Posyandu bisa bekerjasama untuk memberantas stunting.

“Kalau semuanya aktif, saya rasa stunting itu tidak ada. Saya harap, semua di desa baik kepala desa atau masyarakat itu bisa kerjasama dengan baik,” tegasnya.

Ia berharap, di acara Kartini Grab ini seluruh Kartini di Indonesia khususnya di Sumut terus membangun semangat perjuangan. Dan diharapkan perempuan mampu melahirkan calon generasi yang hebat.

“Perempuan-perempuan hebat ini harus yakin bisa menurunkan angka stunting dan kematian ibu dan bayi yang lahir di Sumut demi menjadi bangsa dan keluarga yang kuat di masa datang,” ujarnya.

Sedangkan masalah sampah, tambahnya, tingkat kesadaran masyarakat Sumut membuang sampah pada tempatnya sangat rendah sekali. Padahal, sampah merupakan salah satu sumber penyakit.

Apalagi, kata dia, di mana-mana banyak plastik, puntung rokok, dibuang tidak pada tempatnya. Ia memiliki niat kuat untuk menggugah hati masyarakat Sumut agar bisa sadar bahwa sampah adalah sumber penyakit.

Public Affairs Grab Indonesia, Raden Guruh Gunawan menambahkan, di tahap awal yang akan dilakukan pihaknya sebagai bentuk dukungan untuk mengatasi masalah stunting dan sampah melalui digitalisasi adalah menyalurkan informasi tentang stunting terlebih dahulu.

“Rencananya, program ini akan kita launching pada 27 April 2019, detailnya nanti kita informasikan lagi,” tandasnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X