FKUB Dialog Kerukunan Beragama

Medan | Jurnal Asia

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan gencar menggelar dialog untuk meningkatkan sikap saling menghargai antar umat beragama. Kemarin, dialog digelar di Inna Dharma Deli.
Ketua FKUB Kota Medan, Drs H Palit Muda Harahap MA kepada Jurnal Asia, dialog penting untuk membangun kekompakan dalam keragaman. “Keberagaman adalah rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dihargai dan dijaga. Kita yakin, Tuhan menciptakan keberagaman agar manusia belajar saling memahami,” tuturnya.

Dia berharap, dialog antar umat beragama mampu menjaga harmonisasi sehingga tercipta situasi kondusif.
Sebelumnya, Kapolresta Medan diwaliki Kasat Intel Kompol Faisal Napitupulu, mengatakan, Polri memiliki kewajiban menciptakan dan menjaga situasi kondusif. Tapi, hal itu tidak akan tercapai tanpa dukungan masyarakat.
Dia mengaku saat ini terjadi pergeseran moral sehingga masyarakat gampang terpancing isu yang sifatnya memprovokasi.

“Hampir semua persoalan di Kota Medan dikait-kaitkan ke suku, ras, agama dan golongan (SARA). Kepolisian berharap peran aktif masyarakat menyelesaikan persoalan yang berpotensi memicu konflik,” katanya.
Sementara itu, H Maharani dari Kesbang Pol dan Linmas Kota Medan, mengatakan, ada empat pilar yang menjadi panduan kerukunan dalam keberagaman. Yakni Pancasila, Undang-undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Empat pilar itu, katanya, menuntut masyarakat Indonesia memiliki sifat nasionalisme dan cinta kesatuan.
Pada dialog sesi kedua, FKUB Medan menghadirkan enam tokoh agama. Drs Hasyim Sahi dari agama Islam, Pdr DR L Karo Sekali MTH (Kristen Protestan), Pastor Guido Situmorang (Katolik), PHDI Jumadi (Hindu), pdr Rudi Hardjon Dh SH SAg (Buddha) dan JS Munajad dari Konghuchu. (Netty Guslina)

Close Ads X
Close Ads X