Eldin: Ada Strategi Utama Membentuk Tatanan Pembangunan Kota

Medan | Jurnal Asia
Walikota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi menilai, dalam pembangunan kota tidak hanya pembangunan masalah fisik/infrasruktur, serta ekonomi semata. Namun, perpaduan ketiga aspek penting tersebut merupakan strategi utama dalam membentuk tatanan pembangunan kota yang berdimensi kesejahteraan masyarakat.

“Kita sebelumnya harus menyadari apa sesungguhnya modal dasar serta faktor dominan yang dimiliki kota ini, khususnya dari sisi pembangunan sosial menuju Medan menjadi kota masa depan yang multikultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan religius,” kata Walikota yang disampaikan Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Medan, Ir Syaiful Bahri, Senin ( 15/6) di Hotel Dharma Deli Medan, saat membuka acara Focused Group Discussion (FGD) ke-2 dengan tema “Peningkatan Partisipasi Sosial Dalam Percepatan Pembangunan Kota Medan”.

Pertama, kata Walikota, Medan merupakan kota multikultural. Medan kaya akan budaya. Hal ini merupakan alasan Kota Medan memiliki berbagai produk budaya yang luar biasa keunikannya, yang dapat menjadikan kota ini sebagai kota tujuan wisata.

Kedua, Medan adalah kota humanis, sebab didukung oleh tata guna lahan, ruang terbuka hijau, dan arsitektur kota yang layak huni, bahkan pusat pendidikan dan kesehatan. Pembangunan berbasis penataan lingkungan Kota Medan selama ini digerakkan bersama-sama dengan berbagai elemen masyarakat, mulai dari lembaga pendidikan, swasta, sampai kelurahan dan lingkungan.

Ketiga, tidak kalah pentingnya Medan adalah kota religius, sebab secara fisik dan soial ekonomi serta budaya, Kota Medan sarat dengan simbol-simbol dan identitas sosial keagamaan, sehingga menjadikan Kota Medan seperti rumah kita sendiri, aman,nyaman dan damai.

Ketiga aspek tersebut didukung berbagai faktor-faktor daya saing berupa pembangunan infrastruktur, serta faktor-faktor pembangunan kesejahteraan melalui perekonomian kota yang semakin meningkat. “Harapan saya, forum diskusi ini dapat menghasilkan berbagai masukan yang berkualitas dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pembangunan kota yang kita cintai ini dan juga seluruh masyarakat kota Medan. Partisipasi sosial sesungguhnya bermakna kebersamaan, kepedulian, keikutsertaan, yang diawali dari rasa cinta terhadap Kota Medan yang kita banggakan,”ungkapnya.

Prof DR H Syahrin Harahap MA selaku pemakalah utama mengatakan, tujuan diskusi ini untuk mendorong peningkatan partisipasi dalam percepatan pembangunan dengan konseptual dan operasinal dalam mendiskripsikan situasi partisipasi sosial saat ini.

Selain itu berbagai faktor penunjang dan faktor penghambat partisispasi sosial dalam pembangunan kota. Dan menemukan berbagai usaha dan upaya yang mungkin dilakukan dalam meningkatkan partisipasi sosial percepatan pembangunan Kota Medan. (mag-01)

Close Ads X
Close Ads X