Diteror Preman | Warga Penggarap Demo Polres Pelabuhan Belawan

Belawan | Jurnal Asia
Seratusan warga penggarap di Jalan Garmenia Pasar 4 Desa Klambir 5, Kebun Kecamatan Hamparan Perak, Kamis (26/2), mendatangi Mapolres Pelabuhan Belawan. Dalam aksinya, warga tergabung dalam Kelompok Tani Menggugat (KTM) meminta polisi memberikan perlindungan hukum atas aksi teror sekelompok pria berkelewang. Dari amatan Jurnal Asia, sera­tusan massa warga petani pe­ng­garap yang datang me­nggunakan bus, mobil ang­kutan kota (angkot) dan sepeda motor berkumpul persis di depan pintu masuk Polres Pelabuhan Belawan.

Dengan membawa alat pe­ngeras suara dan mem­bentangkan spanduk maupun poster, mereka meminta polisi menangkap ke­lompok preman, BS Cs yang kerap meneror warga.

“Pak, Kapolres kami minta jaminan keamanan. Tangkap preman-preman didalangi, BS yang setiap hari meneror warga,” teriak Dortiuli boru Simanungkalit, warga petani penggarap.

Selama ini, kata Dortiuli,para preman bersenjata kelewang itu selalu masuk dan keluar di sekitar permukiman warga. Dampak dari keresahan warga atas aksi teror itu, mengakibatkan seorang warga bernama H Marbun (50), menjadi korban sasaran pembacokan.

“Kami menuntut polisi me­nang­kap pelaku yang telah mem­bacok seorang warga. Atas kejadian itu, korban bersama warga telah membuat pengaduan ke polisi,” katanya.

Sekitar hampir satu jam meng­gelar aksi, akhirnya beberapa perwakilan dari warga petani penggarap diterima oleh Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Aswin Sipayung diwakili Kabag Ops, Syahril Siregar, Kasi Intel, AKP Ilham dan Kasubag Humas, AKP M Purba.

Ketua KTM Sumut, Unggul Tampubolon mengatakan, apa yang dilakukan warga petani penggarap merupakan bentuk dari keresahan karena sudah tidak tahan lagi atas perlakukan sejumlah oknum preman yang didalangi BS.

“Warga petani yang menempati lahan seluas 30 hektar sebagai tempat tinggal dan bercocok tanam sudah lebih dari 10 tahun. Akan tetapi belakangan ini malah diintimidasi para preman. Bahkan, rumah warga maupun lahan yang ditempati warga sudah banyak yang dirusak,” ungkap Tampubolon.

Yang pasti lanjut dia, massa KTM Sumut mendesak aparat kepolisian segera memberikan perlindungan bagi warga atas adanya aksi intimidasi yang dila­kukan sejumlah preman di lahan yang saat ini sedang mereka usahai serta sebagai tempat tinggal.

“Kami minta si B itu segera keluar dari Germania lahan yang saat ini kami usahai. Sebab, sudah banyak warga yang resah, bahkan banyak anak-anak kami yang trauma tak lagi berani pergi ke sekolah akibat adanya intimidasi,” pungkasnya.

Sementara, Kanit Resum Pol­res Pelabuhan Belawan, Iptu Galih Ramadhan mengatakan, terkait aksi teror dan pembacokan yang meresahkan warga, pihak kepolisian berjanji akan segera mengusutnya.

“Pengaduan atas pembacokan seorang warga itu sudah kita terima, dan sejauh ini masih dalam proses lidik. Sedangkan dari kelompok BS, juga membuat pengaduan karena ada ang­gotanya ya­ng dibacok warga. Untuk itu, kita akan melakukan konfrontir kepada kedua belah pihak, terkait apa peran mereka masing-masing,” ujar­nya.
(syahril)

Close Ads X
Close Ads X