Medan – Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Dr H Muhammad Isa Indrawan SE MM berharap, penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Daerah (RUKD) hendaknya betul-betul memperhatikan pembangunan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
“Penyusunan RKUD itu juga harus memperhatikan aspirasi masyarakat daerah,” kata Isa Indrawan saat berbicara pada Focus Group Disscusion (FGD) tentang Penyusunan RUKD di Kampus Unpab, Jalan Gatot Subroto Medan, Kamis (16/2).
Menurutnya, masyarakat daerah harus memberikan masukan kepada pemerintah pusat dan daerah dalam penyusunan RUKD. Karena daerah yang paling tahu apa yang dibutuhkan daerahnya.
FGD yang digelar atas kerjasama Unpab Medan, Masyarakat Ketenagalistrikan Indonesia (MKI) Sumatera Utara (Sumut) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI itu dihadiri Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Dr A Sonny Keraf, Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM, Wakil Ketua Umum I Dewan Pimpinan Pusat (DPP ) MKI Andri Doni, Ketua Bidang Energi Baru Terbarukan DPP MKI Joko Winarno, Jadima Purba dari PLN Wilayah I Sumut dan pengurus MKI Sumut.
Isa Indrawan yang juga Sekretaris MKI Sumut mengatakan, penyusunan rancangan RUKD provinsi dilaksanakan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) provinsi yang menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang ketenagalistrikan.
“Penyusuan RUKD harus mengikutsertakan semua pihak terkait baik langsung maupun tidak langsung di sektor ketenagalistrikan yang berada di wilayah administrasinya,” tandasnya.
Anggota DPD Parlindungan Purba mengatakan, sebelum menggelar FGD, pihaknya telah melaksanakan diskusi singkat terkait penyusuunan RUKD Sumut. Sedangkan pada FGD kali ini merupakan sinkronisasi penyusunan RUKD.
Disebutkannya, dari FGD diharapkan sebagai langkah awal untuk mengambil keputusan tentang masalah kelistrikan di Sumatera Utara.
“Bahkan untuk itu saya sudah bicara kepada Gubernur HT Erry Nuradi, dan beliau sangat mendukung FGD ini,” kata Parlindungan Purba yang juga Ketua MKI Sumut.
Anggota DEN Sonny Keraf berharap, Sumut menggali dan mendayagunakan energy baru terbarukan. Sebab kalau terus menerus boros energi maka akan membuat kerusakan dan mencemari lingkungan hidup.
“Ada serangkaian kegiatan yang harus di lakukan pemerintah pusat untuk memastikan efisiensi energi berjalan dengan baik. Salah satunya memanfaatkan energi baru terbarukan,” kata mantan Menteri Lingkungan Hidup ini.
(swisma)