Dipecat, Dua Kader Golkar Gagal ke Senayan

Medan |Jurnal Asia
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menegaskan partai berlambang pohon Beringin ini telah menetapkan nama-nama kader yang akan dipecat karena melanggar aturan partai. Bahkan, pihaknya telah melayangkan sedikitnya dua nama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), untuk menganulir Calon Legislatif (Caleg) yang diusung Partai Golkar ke DPR RI. “Saat ini ada dua orang telah kita berikan sanksi pemecatan dan suratnya sudah dikirim ke KPU,” tegas Idrus tanpa menyebutkan nama-nama yang telah direkomendasikan akan dipecat tersebut usai menghadiri rapat penentuan Calon Ketua DPRD Sumut dari Partai Golkar di Wisma Benteng Medan, Selasa (19/8)
Menurut Koordinator Pelaksana Koalisi Merah Putih ini, Undang Undang Pemilu telah menggariskan bahwa yang jadi peserta Pemilu itu partai politik, sehingga parpol juga yang berwewenang mencalonkan kadernya.
Idrus menegaskan, sanksi diberikan, karena ada anggota yang tidak mengikuti aturan dan kebijakan partai tentang penyelenggaraan Musyawarah Nasional (Munas). Apalagi, secara konstitusional sesuai munas Pekanbaru sudah disepakati yang salah satu keputusannya memperpanjang masa periode kepengurusan DPP Golkar dari lima tahun menjadi enam tahun.
Sehingga, Munas ke 9 partai tersebut akan digelar tahun 2015. Bahkan, 31 DPD Partai GolkarĀ  sudah membuat pernyataan Munas digelar 2015 sesuai keputusan Munas di Pekanbaru. “Semua sepakat Munas dilakukan pada tahun 2015,” ujarnya.
Menyinggung keberadaan koalisi, Idrus mengatakan, pengurus saat ini juga telah sepakat membentuk koalisi permanen “Merah Putih” bersama beberapa Parpol bahkan telah melakukan deklarasi. “Koalisi permanen tersebut berkomitmen untuk membangun koalisi jangka panjang, kita konsisten dan istikomah,” sebutnya.
Sehingga diyakini ada upaya-upaya, termasuk di internal Golkar untuk menggagalkan koalisi tersebut, dengan membuat tindakan-tindakan pelanggaran.
Sikap tersebut, kata Idrus secara politik sangat tidak memberi contoh positif kepada rakyat.
“Padahal berpolitik itu harus kita konsisten tidak bisa terlalu kiri-kanan, hanya mempertimbangkan yang sifatnya pragmatis dan ingin kedudukan,” sesalnya.
Apalagi, lanjut Idrus sekarang ini tim hukum Capres Prabowo-Hatta yang turut diusung Partai Golkar tengah mengajukan gugatan dan masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Tim berkeyakinan gugatan bakal dikabulkan MK berdasarkan fakta hukum yang ada menunjukkan telah terjadi kecurangan dalam proses pilpres.
“Jadi Partai Golkar harus tetap konsisten mengembangkan gagasan, ide, komunikasi politiik. Jangan pula berpolitik ini dengan cara olah-mengolah, gergaji menggergaji karena itu sangat tidak produktif,” tandasnya. (isvan)

Close Ads X
Close Ads X