Dewan Kecewa Kinerja Tim SAR

Personel Basarnas melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara, Selasa (19/6). KM Sinar Bangun yang mengangkut 128 penumpang tenggelam di Danau Toba pada Senin (18/6) sore, 18 penumpang selamat, satu penumpang tewas, dan 109 penumpang lainnya masih dalam proses pencarian. ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi/kye/18.

Medan | Jurnal Asia

Ketua Komisi A DPRD Sumut Nezar Djoeli kecewa sekaligus mengecam kinerja Tim SAR yang ada di kawasan Danau Toba saat terjadi musibah tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun yang mengangkut puluhan penumpang, Senin (18/6) kemarin.

“Kita sangat kecewa karena dari video rekaman penyelamatan yang dilakukan kapal penyeberangan Ro-Ro (kapal yang digunakan untuk membawa kargo roda, red) tidak ada satu pun terihat Tim SAR dalam upaya menyelamatkan penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam itu,” katanya melalui selular, Selasa (19/6).

Padahal, sebut Nezar, kita memiliki fasilitas helikopter dan juga kapal cepat yang dibeli dengan menggunakan APBD dan sumbangan dari APBN untuk mengatasi kondisi-kondisi darurat yang ada di wilayah Sumatera Utara. Namun kenyataannya, saat terjadi musibah tersebut semua fasilitas itu tidak siap siaga.

“Kita tidak mau tahu ada alasan lebaran dan sebagainya, karena itu harus bisa disusun dan diatur petugas-petugas yang jaga. Pada saat lebaran saudara kita non muslim yang bertugas, begitu sebaliknya giliran Natal dan Tahun Baru nanti baru petugas muslim yang berjaga,” beber politisi muda Partai NasDem tersebut.

Karenanya, dalam hal ini Nezar mendesak pemerintah pusat agar untuk segera mengevaluasi kinerja Tim SAR yang ada di Sumatera Utara. Begitu juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera mengevaluasi tim BPBD dan melaporkannya kepada Presiden bahwa kinerja Tim SAR di Sumatera Utara tidak benar.

Di sisi lain, Nezar amat mengapresiasi kawan-kawan dari kapal Ro-Ro dan kapal pengangkut penyeberangan lainnya yang sudah bekerja di luar kemampuan, namun hasilnya maksimal dalam upaya menyelamatkan penumpang KM Sinar Bangun yang tenggelam itu.

“Kita salut dan berterimakasih atas upaya penyelamatan yang dilakukan, sedang kepada korban dan keluarga musibah kita harap bersabar karena tidak ada satupun yang menginginkan terjadinya musibah ini,” sebutnya lagi.

Menurut dia, kejadian tenggelamnya KM Sinar Bangun ini juga menjadi pelajaran bagi Dinas Perhubungan di daerah ini agar kapal-kapal kayu yang ada di Parapat jangan hanya dilakukan pengujian kir yang tidak benar.
Tapi dalam waktu beberapa masa kapal motor yang beroperasi di perairan Danau Toba itu juga harus naik dok untuk dilakukan pemeriksaan secara keseluruhan.

“Jadi tidak hanya uji kir dan pemeriksaan mesin saja agar musibah seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari,” tegas Nezar Djoeli.
(isvan/rol)

Close Ads X
Close Ads X