Bentrok Warga di Perumnas Mandala, Kapolrestabes Tegaskan Pelaku Penyerangan Diproses Hukum

 

Suasana warga masih ramai pasca bentrokan Jumat (24/1/2020) malam. Ist

Medan | Jurnal Asia
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir menegaskan pihaknya akan mengambil langkah hukum terkait dengan peristiwa bentrokan yang terjadi di seputaran Masjid Al-Amin Jalan Belibis 11, Kecamatan Percut Sei Tuan, Jumat (24/1/2020) malam.

Akibat bentrokan itu, selain mesjid, diketahui juga ada beberapa rumah warga yang terkena lemparan batu. Selain itu, juga ada beberapa orang korban yang juga terkena.

“Tapi perlu saya tegaskan disini bukan tempat ibadah yang menjadi sasaran. Dan ini antar kelompok warga dari residu proses penertiban warung tuak yang tadi. Ini yang akan kita kelola dengan baik, terkait dengan kejadian. Kita sudah diskusi, kami bicara akan ada penegakkan hukum,” jelasnya.

Terkait dengan proses penegakkan hukum lanjut dia, MUI dan warga disini akan berkolaborasi dengan kepolisian untuk membuat terang pokok permasalahannya. Apabila memang pelakunya diketahui, Jhonny mengatakan, akan dilakukan proses pemeriksaan yang bisa dijerat dengan pasal 170 atau 406 KUHPidana tentang pengrusakan.

“Untuk mengelola pasca kejadian, nanti akan ada personel yang siap disini. Kita juga akan bersinergi dengan TNI dan berkordinasi dengan FKUB Deliserdang,” terangnya.

Kapolrestabes menambahkan, dari dialog tadi juga disepakati untuk bersama-sama menjaga ketertiban Kota Medan. Selain itu juga memberikan penjelasan kepada masyarakat bahwa masalahnya ini adalah sebagai residu dan ekses (penertiban warung tuak) bukan merupakan penyerangan tempat ibadah.

“Kita jaga Kota Medan ini sebagai citra miniatur Indonesia wujudnya rasa aman dan damai. Jadi kita berkolaborasi dan gotong royong menjaga disini. Kalau memamg si A pelakunya akan kita tangkap dan kita proses sampai di pengadilan,” pungkasnya.

Dua kelompok warga di kawasan Perumnas Mandala, tepatnya di Jalan Belibis 11, Kecamatan Percutseituan terlibat bentrokan, Jumat (25/1/2020) malam.

Informasi yang diperoleh, peristiwa bentrokan ini bermula dari adanya aksi penyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang, saat warga tengah menjalankan ibadah sholat Isya di Mesjid Al-Amin.

Saat itu, entah kenapa, warga yang tengah beribadah dilempari oleh batu, sehingga memicu kemarahan warga lainnya. Akibatnya bentrokan pun tak terhindarkan.

Menurut salah seorang warga berinisial M, peristiwa bentrokan ini berawal akibat reaksi penggusuran lapo tuak yang berada tak jauh dari lokasi kejadian. Lantaran tak terima, sekelompok warga disana mendatangi Jalan Belibis 11 untuk mencari seseorang warga setempat.

Karena yang dicari tak ketemu, kelompok warga tersebut pun semakin emosi, sehingga melampiaskannya ke lingkungan sekitar termasuk mesjid dengan lemparan batu. Akibatnya, aksi bentrokan pun tak terhindarkan. (wo)

Close Ads X
Close Ads X