Belasan Bayi Lahir di Tanggal Cantik

Medan | Jurnal Asia
Ternyata, tanggal cantik masih menjadi momen spesial bagi orang tua yang sedang menantikan kelahiran buah hatinya. Tercatat, belasan bayi mungil lahir di sejumlahimages rumah sakit Kota Medan pada Rabu (11/12). Di RS Ibu dan Anak Rosiva kawasan Jalan Bangka Medan, misalnya, sebanyak 13 bayi lahir, sembilan diantaranya melalui operasi caesar. Sementara, di RSUP H Adam Malik, seorang bayi lahir melalui operasi caesar dan dua bayi lahir di RSU Pirngadi Medan.
Seorang perawat RSIA Rosiva, Triani, menyatakan, semua bayi yang lahir pada tanggal cantik ini memang sudah waktunya. Artinya, operasi terhadap sembilan pasien yang melahirkan caesar dikarenakan indikasi medis. “Secara medis pasien harus dioperasi caesar karena posisi bayi sungsang, waktu lahir pertama juga operasi,” sebutnya.
Hal itu dibenarkan Josia Pangaribuan (33) warga Medan Perjuangan yang sedang menunggu sang istri melahirkan anak kedua mereka. “Prediksi dokter, anak saya yang kedua lahir tanggal 12 Desember 2013. Tapi, hasil ultrasonografi menyatakan, letak bayi saya sungsang, makanya harus dioperasi,” papar Josia yang mengaku sempat terkejut karena proses kelahiran putrinya diliput media massa.
Ia berharap, bayi perempuan yang diberi nama Chris Masya itu bisa menjadi anak yang berguna bagi nusa dan bangsa. “Namanya itu gabungan dari nama saya, Josia dan nama ibunya, Mawan boru Siahaan,” tuturnya.
Sementara, seorang pasien caesar lainnya di RS Rosiva, Mida (25) mengaku sengaja memilih tanggal cantik sebagai kelahiran putrinya. “Tanggal lahirnya unik, dan semoga membawa keberuntungan,” tukasnya.
Secara terpisah, Ketua Aliansi Ormas Islam pembela Mesjid, Leo Insar Adnans, menegaskan, para ibu yang memilih melahirkan pada tanggal unik dan hari baik, tidak diperbolehkan. “Keberuntungan itu datangnya dari Allah, jadi semua hari itu baik. Jika ingin keberuntungan ada baiknya memintanya kepada Allah, karena hanya kepada Allah kita meminta dan Allah yang menentukan,” jelasnya.
Pendapat senada dikemukakan Ketua Forum Umat Islam (FUI) Sumut, Ustad Indra Suheri. Dijelaskannya, dalam Surat AT-Taubah (31) yang artinya, perilaku syirik bila menjadikan para juru ramal dan Rahib seakan-akan Tuhan yang telah menentukan Qada Qadar. Sementara, Al-Thalaq (2-3) yang artinya, Allah telah menentukan sesuatu sesuai dengan Qoda Qadar. Dan Al-Isra’ (36) yang artinya, jangan mengikut-ikut jika engkau tidak mengetahui akan hal itu nanti akan dimintai pertanggung jawabnya. “Disini sudah jelas, Ini adalah sebuah cara pendangkalan-pendangkalan akidah, dan perilaku syirik adalah dosa yang tak terampuni,” tandasnya.

Close Ads X
Close Ads X