BBMKG Imbau Masyarakat Perbanyak Konsumsi Air Putih

Suhu Udara di Medan Capai 37,4 Derajat Celcius

Medan | Jurnal Asia

Wilayah Sumatera Utara (Sumut) diprediksi dilanda kemarau hingga akhir Agustus 2018. Berdasarkan data pengamatan temperatur di beberapa Stasiun Balai Besar Meteorologi Klimatologi Geofisika (BBMKG), tercatat suhu udara maksimum mencapai 37,4 derajat celcius.

“Hari ini di Sampali temperatur tercatat 36,6 derajat celcius, Belawan 34,4 derajat celcius, Medan Simpang Pos dan Ngumban Surbakti 37,4 derajat celcius, Tuntungan 35,8 derajat celcius dan Kualanamu 32,4 derajat celcius,” kata Kepala BBMKG Wilayah 1 Medan, Edison Kurniawan, saat dikonfirmasi, Selasa (14/8).

Edison menjelaskan, pada analisa pola angin menunjukkan bahwa kondisi cuaca tersebut disebabkan adanya Tropical Storm Bebinca di Perairan Laut Cina Selatan. Kondisi ini mengakibatkan perubahan pola angin bersifat menyebar di wilayah Sumatera Utara.

“Sehingga menyebabkan pertumbuhan awan cukup sulit di wilayah tersebut. Selain itu, berdasarkan pantauan Citra Satelit Himawari-8, menunjukkan hari ini tidak ada pertumbuhan awan dari pagi hingga sore hari,” jelas Edison.

Sedangkan untuk kondisi suhu permukaan laut di wilayah pantai barat Sumatera dan Selat Malaka, lanjut Edison, relatif cukup hangat berkisar antara 30 sampai dengan 31 derajat celcius. Berdasarkan pantauan udara atas, angin di lapisan 925 – 200 mb, cukup kencang yakni 20-58 knot dan kelembapan udara cukup kering 30- 80 persen.

“Sehingga pertumbuhan awan cukup sulit terbentuk di wilayah Sumatera Utara. Dalam beberapa hari ke depan diperkirakan pola cuaca hampir sama dengan hari ini. Selain itu, musim kemarau ini akan berlangsung hingga akhir Agustus,” beber Edison.

Mengingat cuaca yang masih cukup panas, BBMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap hal-hal yang dapat memicu kebakaran serta mengurangi kegiatan di luar rumah, memperbanyak konsumsi air putih dan buah.

“Mengingat cuaca bersifat dinamis, masih berpotensi terjadinya gangguan-gangguan cuaca di wilayah barat Sumatera yang dapat menyebabkan kondisi cuaca kembali cukup labil yang dapat berubah sewaktu-waktu. Peringatan dini ini diharapkan dapat terus diikuti dan dicermati oleh para kepala daerah dengan melakukan koordinasi melalui BPBD setempat,” pungkas Edison. (mtc/rol)

Close Ads X
Close Ads X