Bayi Kepala Dua Dirujuk ke RS Adam Malik

bayi kepala dua (herry)

Medan | Jurnal Asia
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan memutuskan bayi kembar siam toracopagus atau kembar di bagian dada dan kepala dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik untuk guna mendapatkan perawatan lebih intensif. Keputusan diambil setelah tim medis RS Pirngadi Medan mengelar rapat menangani kasus bayi berkepala dua tersebut.

Bayi kembar siam memiliki kepala dua dan satu badan, penduduk Kecamatan Pangkalan Brandan, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang sempat dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan, dirujuk ke RSUP Adam Malik, sekitar pukul 16.00 WIB Kamis (24/4) petang.

Pemindahan bayi kembar siam tersebut, karena RSUD Pirngadi tidak memiliki peralatan analisa secara holistik. Khususnya terhadap organ dalam bayi tersebut, baik jantung, usus dan lainnya.

Kasubbag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin mengatakan setelah melakukan pertemuan dengan dokter spesialis terkait penangan bayi berkepala dua. Disimpulkan, peralatan untuk melakukan perawatan lebih lanjut kepada bayi kurang lengkap di RS milik Pemko Medan. Hal ini akan mengganggu dokter spesialis untuk menanganinya.

“Kita menyimpulkan untuk di rujuk ke RSUP Haji Adam Malik karena RSUD dr Pirngadi Medan kurang lengkap alat penunjang peralatan pemeriksa untuk kasus ini. Sementara, kesiapan dokter di rumah sakit ada dan siap,” kata Edison kepada wartawan, Kamis(24/4)

Sejak dirujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan dari Rumah Sakit Umum Insani di Brandan, Rabu (23/4) Malam, kata Edison pihaknya langsung menangani bayi tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan darah dan denyut jantung dilakukan oleh dua dokter spesialis anak dan kondisi bayi dalam keadaan sehat.

Selain itu, bayi ini dapat bernafas normal tanpa bantuan tabung oksigen. Bayi itu sewaktu dirawat di RSUD dr Pirngadi Medan di ruangan Prinatologi lantai IV. Saat ditanya apakah sudah biasa menangangi kasus yang sama, Edison mengakui pasien dengan kasus yang sama RSUD dr Pirngadi Medan terakhir pada tahun 1980-an.

Sementara itu, Tuti adek dari Lasmini sebagai ibu kandung bayi berkepala dua mengakui berdasarkan garis keluarga Poniman dan Lasmini selaku orang tua bayi tidak memiliki keturunan bayi kembar. Pihak, keluarga juga terkejut dengan kehadira sang bayi dengan memiliki kepala dua.

Ia menceritakan saat Lasmini mengandung anak ketiga memasuki 8 bulan, secara tidak sengaja tiga ekor lembu milik Lasmini melahirkan secara berturut-turut dengan jarak seminggu. “Tiga Lembunya sudah melahirkan, padahal ia (Lasmini) belum juga melahirkan, sementara yang duluan hamilkan Lasmini. Itu pernah juga kami bicarakan dalam keluarga,” kata Tuti kepada wartawan, Kamis (24/4). (Irwan)

Close Ads X
Close Ads X