Batik Khas Medan Jadi Budaya Lokal

batik
Medan – Pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Kota Medan selama tiga hari menggelar perlombaan desain batik khas Kota Medan. Tujuan event ini dalam upaya untuk memajukan dan me­ngem­bangkan koperasi dan UMKM Kota Medan, sekaligus mengangkat budaya dan ke­kayaan lokal yang dituangkan dalam desain batik. Diharapkan desain batik ini nantinya menjadi ciri khas tersendiri sekaligus menjadi branding Kota Medan.

Selain diberikan tropi dan piagam serta uang pembinaan, desain batik hasil karya para pemenang akan diijadikan desain batik khas Medan dan branding ibukota Provinsi Sumatera Utara. Desain itu diharapkan dapat menjadi pakaian seragam Apratur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemko Medan.

“Sebagai bentuk cinta dan rasa bangga atas kekayaan budaya Kota Medan, maka Pemko Medan mewujudkannya dengan menggelar lomba desain batik khas Kota Medan ini. Kegiatan ini untuk melestarikan dan membangkitkan semangat mencintai budaya nusantara, khususnya batik Kota Medan yang menggambarkan keberagaman identitas lokal,” kata Walikota Medan, Drs H T Dzulmi Eldin S MSi saat menutup Lomba Desain Batik Ciri Khas Kota Medan di Hermes Palace Jalan Mongonsidi Medan, Selasa (28/6).

Yang lebih utama lagi, jelas Eldin, kegiatan ini untuk meles­tarikan seni batik, s­ehingga para perajin batik makin menghayati profesinya, salahsatunya dengan memberikan penghargaan be­rupa perlindungan bagi para pem­batik untuk hasil karya intelektualnya.

Karena itulah, Eldin ingin event ini menjadi momentum dalam melindungi dan men­cegah terjadinya kesalahan pemanfaatan budaya batik tra­disional khususnya batik Kota Medan sesuai amanah Undang-undang No.19 tahun 2002.

Eldin selanjutnya mem­be­rikan apresiasi setinggi-ting­ginya kepada seluruh pe­serta lomba desain batik ciri khas Kota Medan. Sebab, semua hasil karya mereka patut men­dapatkan penghargaan atas dedikasi yang luar biasa da­lam mengembangkan batik Indonesia, khususnya batik khas Kota Medan. Termasuk seluruh stakeholder yang telah berperan pnting dalam mewujudkan trans­formasi cultural menuju mo­dernisasi masyarakat batik.

“Semoga apa yang kita laku­kan bersama ini dapat memaju­kan dan mengembangkan batik di Kota Medan benar-benar bisa terwujud, sehingga batik dijadikan andalan dalam industri kreatif Kota Medan,” ungkapnya.

Lomba batik ciri khas Kota Medan digelar Minggu (26/6) sampai Selasa (28/6). Event ini diikuti sekitar 62 orang peserta. Dari jumlah itu, 27 orang diantaranya dinyatakan lulus masuk babak final. Setelah itu panitia menetapkan 6 orang pe­menang. Event ini juga di­rang­kaikan dengan pemberian bantuan perizinan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada 42 peserta UMKM.

Kemudian bantuan perizinan pertama sebanyak 25 UMKM dan penghargaan kepada 3 koperasi terbaik. “Untuk pengembangan batik ini, kita sudah bekerjasama dengan ISI Yogyakarta tahun 2014. Ke depan kita akan membuat MoU antara ISI Yogyakarta dengan pemko Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan dalam rangka pembinaan dan pengembangan batik di Kota Medan, termasuk SDM pembatik Kota Medan,” jelas Kadis Koperasi dan UMKM Medan, Arjuna.

Selanjutnya tambah Arjuna lagi, pihaknya juga te­lah be­kerjasama dengan PT Tel­kom dengan membangun Kampung Digital UMKM yang bisa digunakan pelaku UMKM untuk belajar dan memasarkan produk secara online.

Menurut Arjuna, saat ini ada 5 titik Kampung Digital UMKM di Kota Medan yakni CIKAL USU Jalan Dr Mansyur Medan, Universitas Panca Budi Jalan Gatot Subroto, Kantor Telkom Jalan Mongonsidi, Universitas Harapan Jalan Imam Bonjol dan Robert Sianipar Gallery Jalan Pendidikan.

Arjuna berharap Kota Medan ke depan menjadi kota koperasi. “Kita ketahui negara-negara maju hidupnya rata-rata 70 persen telah berkoperasi. Kita juga sedang mempersiapkan MoU dengan Kakandepag Medan untuk membentuk koperasi di masjid-masjid yang ada di Kota Medan, sebab jumlah masjid yang tercatat saat ini mencapai 1.038 masjid dan 25 persen diantaranya sudah berkoperasi,” paparnya. (rel/put)

Close Ads X
Close Ads X