Soal Kim Jong Nam Tewas Diracun Korut Tak Percayai Malaysia

Pyongyang – Korea Utara menyatakan tidak bisa memercayai penyidikan otoritas Malaysia terkait kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri Kim Jong-un. Hal ini dinyatakan setelah Malaysia memanggi Duta Besar Korut karena telah menuduh aparat menyembunyikan sesuatu di balik kasus yang diduga melibatkan seorang warga Indonesia ini.

“Ini sudah tujuh hari setelah insiden, tapi belum ada bukti jelas soal penyebab kematian dan saat ini kami tidak bisa memercayai penyidikan yang dilakukan polisi Malaysia,” kata Duta Besar Kang Chol di luar kantornya, sebagai mana dikutip AFP, Senin (20/2).

Kang Chol menyatakan hal tersebut meski proses penyidikan masih belum menghasilkan apa-apa. Selain warga Indonesia tersebut, Siti Aisyah, polisi sejauh ini sudah menangkap seorang warga Vietnam, Malaysia dan Korea Utara.

Pemerintah Indonesia masih terus berupaya untuk mendampingi Siti. Namun, upaya masih terganjal karena berdasarkan hukum, seorang tersangka di Malaysia tidak bisa dipertemukan dengan orang lain.

Sementara itu, empat orang warga Korut lainnya masih dalam pengejaran. Menurut Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM RI yang dikonfirmasi CNNIndonesia.com, mereka melarikan diri ke luar negeri melalui Bandara Soekarno-Hatta, malam setelah Kim Jong-nam tewas.

Malaysia menarik perwakilannya dari Pyongyang dan memanggil Kang Chol untuk menjelaskan tuduhannya yang menyebut otoritas Malaysia berkolusi “dengan kekuatan eksternal” soal penyidikan kasus yang menewaskan saudara sang pemimpin Korut.

Rekaman CCTV yang disiarkan oleh stasiun Fuji TV, dilaporkan Reuters, diduga menunjukkan Kim Jong-nam diracun oleh seorang perempuan yang menyemprotkan racun reaksi cepat ke arah wajahnya.

Video tersebut belum bisa diverifikasi secara independen kebenarannya. Polisi pun belum berkomentar mengenai hal ini.

Kim Jong nam, saudara pemimpin Korea Utara, mesti tinggal terasing di luar negeri karena di tanah airnya dia dianggap sebagai ancaman yang bisa menggulingkan pemerintah.

Dia sempat hendak ditunjuk menjadi pemimpin tertinggi negara tersebut, menggantikan ayahnya, Kim Jong-il. Namun, pria yang kini nasibnya berakhir nahas ini justru melakukan hal yang mempermalukan sang ayah.

Kim Jong-nam menggunakan paspor palsu untuk pergi ke Disneyland. Setelah kejadian itu, Jong-il memutuskan untuk memilik Kim Jong-un karena anak keduanya tidak tertarik pada dunia politik dan dinilai tidak kompeten.

Korea Selatan meyakini pemerintahan Kim Jong-un yang berada di balik kasus pembunuhan ini. (ant)

Close Ads X
Close Ads X