Pemimpin Samsung Grup Diperiksa Secara Tertutup

Seoul – Seorang hakim Korea Selatan memeriksa pimpinan Samsung Group Jay Y. Lee secara tertutup pada Rabu terkait tuduhan keterlibatannya dalam skandal korupsi yang mengguncang pemerintahan Park Geun Hye.

Lee (48), datang dengan mengenakan setelan berwarna gelap dan menghindari keru­munan wartawan saaat dia akan memasuki kantor jaksa khusus yang dilanjutkan dengan Pengadilan Wilayah Pusat Seoul tempat para wartawan tidak diperkenankan untuk masuk.

Seorang jaksa khusus pada Senin mengatakan pihaknya akan mengupayakan surat perintah penangkapan untuk Lee atas dugaan suap, penggelapan dan penipuan. Lee, yang menjadi pemimpin konglomerat terbesar Korsel itu telah diperiksa selama 22 jam berturut-turut minggu lalu di kantor jaksa Seoul. Lee sendiri menyangkal melakukan segala perbuatan salah.

Presiden Park Geun Hye (64), dituduh oleh parlemen atas skandal campur tangan we­wenang, sebuah keputusan yang jika disetujui oleh Mah­kamah Konstitusional akan me­nyebabkan Park menjadi presiden terpilih pertama yang diturunkan dari jabatannya.

Park, yang masih men­­jabat meskipun sejumlah wewe­nang­nya dicabut selama me­­nung­gu proses pengadilan, me­nyangkal segala perbuatan salah.

Lee sendiri, para hakim me­ngatakan tidak akan men­gu­­mumkan keputusannya hingga setelah tengah malam, seorang pejabat pengadilan mengatakan kepada wartawan Reuters pada Selasa. Para pejabat jaksa juga masih mencoba memutuskan dimana mereka akan menahan Lee saat menunggu hasil.

Pihak jaksa khusus menuduh Lee memberikan dana sebesar 43 miliar won (sekitar 492 miliar) kepada sejumlah organisasi yang berhubungan dengan Choi Soon Sil, teman presiden yang menjadi pusat skandal, untuk menggabungkan dua anak perusa­­haan Samsung dan demi memperkuat kendalinya atas perusahaan itu 2015 lalu.

Pada awal minggu ini, jaksa khusus mendakwa kepala Di­nas Pensiun Nasional (NPS), lembaga dana pensiun terbesar ketiga di dunia, atas tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan pemberian kesaksian palsu.

Moon Hyung Pyo, kepala NPS, ditahan pada Desember lalu se­telah mengaku melakukannya un­tuk mendukung proyek peng­ga­bungan dua anak perusahaan Sam­­sung senilai delapan miliar dolar AS selagi dirinya mengepa­lai kementerian kesehatan, yang men­­jadi lembaga petinggi NPS.
(ant)

Close Ads X
Close Ads X