Asah Kemampuan Menulis dan Peduli Membaca Sejak Dini

Berangkat dari hobi membaca anak-anak muda di Kota Medan ini, membentuk suatu Komunitas Membaca yang mereka sebut dengan nama Klub Buku Medan. Di dalam komunitas tersebut, diasah kemampuan untuk menulis serta peduli terhadap bacaan-bacaan positif dan keilmuan. Komunitas Klub Buku pertama kali lahir dalam skala nasional – Indonesia, lahir dan bermula dari komunitas di twitter yang mempunyai minat dan kepedulian terhadap dunia membaca, khususnya buku serta dunia tulis menulis. Melalui komunitas ini mereka mencoba memfasilitasi orang-orang untuk berinteraksi dan berdiskusi tentang topik-topik yang berkaitan dengan buku.

Atas dasar semangat inilah akhirnya para anak muda di Kota Medan ini membentuk Klub Buku Medan sebagai komunitas baca regional Medan. Berawal dari peran Veri di tahun 2011 sebagai penggagas pertama dari Klub Buku Medan. Akan tetapi pada masa jabatan Veri, komunitas ini belum pernah mengadakan kopi darat (kopdar) bagi para follower-nya. Seiring bertambahnya jumlah follower mereka dan beberapa permintaan dari follower untuk melakukan kopdar, akhirnya di tahun 2013 Klub Buku Medan melakukan kopdar pertamanya.

“Ternyata minat dari para follower saat kopdar sangat antusias untuk melakukan kopdar berikutnya.. Jadinya, aku dan Veri akhirnya merencanakan untuk sering melakukan kopdar,” ungkap Putri salah seorang anggota klub buku Medan.

-Tujuan Dibentuknya Komunitas
“Tujuan kami simpel sih, hanya ingin membentuk wadah baca bagi anak Medan. Yah semacama me­ngajak mereka untuk minat dalam membaca dan menulis aja sih, agar tersedia wadah bagi sesama pecinta buku di Kota Medan. Karena yang kita tahu, minat baca anak Medan, khususnya anak mudanya masih kurang.

Ini sih yang membuat kami tertarik dan bersemangat untuk bentuk komunitas ini. Nah karena aku dan teman-teman tahunya ada Klub Buku Indonesia, akhirnya kami mention mereka dan tanya-tanya bagaimana membentuk untuk regional Medan. Dari situlah akhirnya komunitas ini terbentuk, dan kami bisa merealisasikan niat ingin mengajak anak muda Medan untuk gemar membaca,” lugas Putri berusaha untuk mengajak para anak muda Medan untuk bergabung.

Selain itu, komunitas ini tidak hanya ngumpul dan ngulik-ngulik buku atau bacaan. Tetapi komunitas ini juga berusaha ingin melahirkan para penulis muda di Kota Medan.
“Biasanya orang-orang yang suka baca, dia juga nulis. Nah itulah keberadaan Klub Buku Medan ini. Kami ngumpul kopdar, ngebahas buku, mulai dari karakter tulisan, konten, dan juga gaya si penulis. Jadi dengan begitu kita secara enggak langsung udah melatih diri untuk memulai menulis,” ungkap Putri, gadis berjilbab dan berkacamata ini.

Hal ini tampak dari beberapa anggota mereka yang juga para penulis, aktif di media cetak maupun media online (blog), diantaranya: Fitria Ningrum, mahasiswi Politeknik Medan, 2012. Buku berjudul “Setiaku”, novel fiksi, penerbit Diva Press. Andri Tarigan, mahasiswa Sejarah, Universitas Sumatera Utara, 2010. Penulis di beberapa media cetak harian. Putri Amelia, mahasiswi Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2010. Sudah mengisi beberapa tulisan di media cetak harian.

Putri mengatakan bahwa mulai tahun 2014 ini Klub Buku Medan akan membuat kopdar rutin setiap bulan, di minggu kedua. Selain itu Putri juga menyampaikan bahwa target jangka panjang Klub Buku Medan saat ini adalah ingin menerbitkan buku, seperti yang sudah dilakukan oleh Klub Buku Indonesia yaitu buku berjudul “Antalogi Rasa” di bawah koordinasi Ayu Widya.
Bagaimana sih cara gabungnya?

“Enggak ada sih cara gabung yang gimana-gimana gitu kak. Cara join-nya gampang aja. Yang penting doyan baca, suka buku, mau diskusi juga. Terus kalau mau tahu kopdar kita, tinggal cek aja akun kami @KlubBuku_MDN di situ banyak informasi seputar kegiatan kami,” papar Putri.
Putri juga menjelaskan untuk Ketua Klub Buku Medan, terpilih Pujiasa Noriza, di tahun 2014 tepatnya di tanggal 12 Januari.(net/cm)

Close Ads X
Close Ads X