Terkait Kesepakatan Nuklir | Presiden Iran Ancam Trump

Teheran – Presiden Iran Hassan Rouhani melontarkan ancaman pada Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Rouhani mengingatkan Trump untuk tidak keluar dari kesepakatan nuklir antara Teheran dan negara-negara besar yang ditandatangani pada tahun 2015. Jika tidak, AS akan menghadapi konsekuensi parah.

Trump sebelumnya telah mengkritik kesepakatan nuklir yang diteken semasa pemerintahan Presiden Barack Obama tersebut. Trump pun telah mengancam akan keluar dari kesepakatan tersebut.

Trump mencetuskan, jika sekutu-sekutu Eropa tidak memperbaiki apa yang disebutnya sebagai “kesalahan mengerikan” dalam kesepakatan tersebut hingga 12 Mei mendatang, dia akan menerapkan kembali sanksi-sanksi ekonomi terhadap Iran.

Negara-negara besar lainnya yang menandatangani kesepakatan tersebut — Rusia, Tiongkok, Jerman, Inggris dan Prancis — telah menyatakan bahwa mereka ingin mempertahankan kesepakatan yang membatasi program nuklir Iran tersebut sebagai imbalan atas pencabutan sebagian besar sanksi-sanksi terhadap Iran.

“Saya mengatakan pada mereka di Gedung Putih bahwa jika mereka tidak memenuhi komitmen mereka, pemerintah Iran akan bereaksi dengan tegas,” tegas Rouhani dalam pidato yang disiarkan langsung oleh televisi pemerintah Iran, seperti dilansir kantor berita Reuters, Selasa (24/4).

“Jika ada yang mengkhianati kesepakatan itu, mereka harus mengetahui bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi parah,” imbuh Rouhani di depan ribuan warga di Tabriz. “Iran siap menghadapi semua kemungkinan situasi,” imbuhnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron saat ini tengah berada di Washington untuk mencoba meyakinkan Trump agar tidak membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran tersebut.

Sebelumnya pada Senin (23/4), Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan, Rusia dan Tiongkok akan mencoba menggagalkan setiap upaya AS untuk menyabotase kesepakatan nuklir Iran tersebut.

Iran pun telah mengancam akan meningkatkan program nuklirnya jika kesepakatan itu dihentikan. Sebelum berangkat ke Washington, Emmanuel Macron mengatakan hari Minggu (22/4) Presiden Trump sebaiknya mempertahankan kesepakatan nuklir dengan Iran.

“Saya tidak punya suatu Plan B”. kata Macron ketika diwawancarai stasiun siaran AS Fox News. “Jadi mari pertahankan kerangka ini, karena itu lebih baik daripada suatu situasi seperti gaya Korea Utara”. Presiden Perancis menegaskan, tidak ada alternatif yang lebih baik saat ini, selain kesepakatan nuklir dengan Iran yang dibuat tahun 2015 dan dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

Opsi Terbaik

Pemerintahan Donald Trump rencananya akan meninjau ulang kesepakatan nuklir dengan Iran bulan Mei mentanag dan membatalkannya. AS berpendapat, kesepakatan itu terlalu longgar dan perlu ada pengawasan lebih ketat.

“Saya juga tidak puas dengan situasi dengan Iran, kata Emmanuel Macron. said Macron. “Saya menentang misil-misil balistik. Saya juga ingin membatasi pengaruh mereka (Iran) di kawasan. Tapi mengapa saya katakan jangan tinggalkan JCPOA selama belum ada opsi yang lebih baik, dan mari kita lengkapi dengan misil balistik dan pengawasan kawasan.”

Minggu yang lalu, sekitar 500 anggota legislatif mendesak Presiden Trump agar tidak meninggalkan kesepakatan nuklir dengan Iran.

(dc-adp)

Close Ads X
Close Ads X