Polisi Turki Geledah Konsulat Arab Saudi Selama 8 Jam

Istanbul | Jurnal Asia

Tim kepolisian dan jaksa Turki meninggalkan gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki setelah melakukan penggeledahan di dalam gedung selama delapan jam. Penggeledahan gedung konsulat yang belum pernah terjadi sebelumnya ini, dilakukan setelah hilangnya jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Selasa (16/10), tim Turki yang melakukan penyelidikan bersama sebuah delegasi Saudi itu, masuk kembali ke kendaraan-kendaraan mereka dan pergi meninggalkan konsulat.

Belum ada keterangan dari otoritas Turki maupun Saudi usai penggeledahan malam hari di gedung konsulat Saudi itu. Namun seorang pejabat Turki mengatakan, tim membawa sejumlah sampel dari gedung konsulat, termasuk tanah dari taman konsulat yang dimasukkan ke kendaraan.

Kepala HAM PBB menyerukan pencabutan kekebalan diplomatik para pejabat yang mungkin terlibat dalam hilangnya wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, di gedung Konsulat Saudi di Istanbul, Turki.
“Mengingat keseriusan situasi seputar hilangnya Mr (Jamal) Khashoggi, saya percaya bahwa kekebalan hukum atau kekebalan tempat bersangkutan dan pejabat-pejabat yang dianugerahkan oleh perjanjian seperti Konvensi Wina tahun 1963 tentang Hubungan Konsuler harus dicabut segera,” kata kepala HAM PBB, Michelle Bachelet dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (16/10).

Khashoggi (60), yang seorang wartawan dan kolumnis The Washington Post, menghilang sejak masuk ke dalam Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu. Khashoggi mendatangi Konsulat Saudi untuk mengurus dokumen agar bisa menikahi tunangannya asal Turki, Hatice Cengiz. Konsulat Saudi sebelumnya menyebut Khashoggi telah keluar dari gedung itu. Namun otoritas Turki dan tunangan Khashoggi menegaskan dia masih ada di dalam konsulat. Sumber-sumber pemerintahan Turki menyebut Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi. Tuduhan itu dibantah keras oleh Saudi.

Menteri Dalam Negeri Saudi, Pangeran Abdel Aziz bin Saud bin Nayef, dalam pernyataan pada Sabtu (13/10) lalu, menegaskan bahwa tuduhan semacam itu bohong dan tidak berdasar.

Konsulat Saudi sebelumnya menyebut Khashoggi telah keluar dari gedung itu. Namun otoritas Turki dan tunangan Khashoggi menegaskan dia masih ada di dalam konsulat. Sumber-sumber pemerintahan Turki menyebut Khashoggi dibunuh di Konsulat Saudi. Tuduhan itu dibantah keras oleh Saudi.

Bachelet menekankan bahwa di bawah hukum internasional, penghilangan paksa dan pembunuhan di luar hukum adalah kejahatan yang sangat serius, dan kekebalan tidak boleh digunakan untuk menghalangi penyelidikan atas apa yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab.
(dc-adp)

Close Ads X
Close Ads X