Pengkritik Presiden Rusia Ditemukan Tewas

Kiev – Seorang mantan anggota parlemen Rusia ditemukan tewas, Kamis siang, 23 Maret 2017, di luar sebuah hotel di Kiev. Ia ditemukan tergeletak dengan luka tembak di tubuhnya.

Denis Voronenkov (45), mantan anggota parlemen tersebut, terkenal karena kerap mengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Ia dinilai memainkan peran penting dalam kasus pengkhianatan tinggi jaksa Ukraina saat melawan Viktor Yanukovich, mantan presiden Ukraina. Yanukovich tinggal di daerah pengasingan di Rusia sejak ia disingkirkan dari kekuasaannya tiga tahun lalu.

Voronenkov pernah mengatakan kepada Radio Free Europe pada bulan Februari ia telah membantu jaksa membangun kasus terhadap Presiden Ukraina yang digulingkan itu. “Saya akan berbicara tentang perbuatan pidana mantan presiden, yang menyebabkan pertumpahan darah di Donetsk dan Luhansk,” katanya, seperti dikutip melalui VICE, Jumat (24/3).

Presiden Ukraina Petro Poroshenko menilai kasus pembunuhan Voronenkov sebagai bentuk terorisme pemerintah Rusia. Sementara itu, Jaksa Agung Ukraina Yuriy Lutsenko menyebutnya sebagai pembunuhan sadis. “Ini adalah eksekusi khas Kremlin terhadap saksi,” ungkap Lutsenko.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menampik tuduhan bahwa Rusia terlibat dalam kematian Voronenkov. “Kami percaya bahwa semua spekulasi tentang hubungan pembunuhan ini terhadap Rusia, tidak masuk akal,” kata Peskov, seraya menambahkan mungkin Ukraina gagal memberikan Voronenkov perlindungan yang memadai.

Voronenkov adalah anggota partai komunis rendah Rusia, sebelum ia melarikan diri ke Ukraina pada tahun 2016. Ia juga vokal mengkritik kebijakan Putin dalam beberapa tahun terakhir. Voronenkov menjadi orang pertama yang tegas melayangkan kritik tajamnya kepada Putin atau Kremlin.

Polisi mengungkapkan Voronenkov dibunuh oleh seorang penyerang yang bersenjatakan pistol dan kemudian meninggal di rumah sakit. Ia mengalami luka tembak di dada dan kepala. Untuk sementara, identitas penyerang tidak diungkapkan. (vv)

Close Ads X
Close Ads X