Netanyahu Diam-diam ke Mesir

Bahas Gaza

Tel Aviv | Jurnal Asia

Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu melakukan kunjungan rahasia dan langka ke Mesir. Dalam kunjungan itu, Netanyahu berbicara langsung dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi untuk membahas soal Gaza.

Seperti dilansir AFP dan Reuters, Selasa (14/8), kunjungan Netanyahu ke Mesir itu dilaporkan oleh televisi swasta Israel, Channel Ten News. Kunjungan diam-diam itu dilakukan pada 22 Mei lalu dan bertujuan membahas gencatan senjata di Jalur Gaza yang dilanda konflik berkepanjangan.

Beberapa hari sebelum kunjungan langka Netanyahu ke Mesir itu, aksi protes besar-besaran terjadi di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel. Aksi itu digelar untuk memprotes pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Yerusalem, dan berujung bentrokan yang menewaskan 63 warga Palestina.

Menurut sumber-sumber AS yang dikutip Channel Ten News, Netanyahu dan al-Sisi membahas kemungkinan gencatan senjata jangka panjang di Jalur Gaza. Diketahui bahwa Israel telah tiga kali terlibat perang dengan Hamas sejak tahun 2008. Gaza yang dikuasai Hamas, telah berada di bawah blokade Israel selama satu dekade terakhir.

Laporan Channel Ten News juga menyebut bahwa Netanyahu dan al-Sisi juga membahas soal potensi kembalinya Otoritas Palestina yang dikuasai Fatah ke Jalur Gaza, juga soal pencabutan blokade Israel dan pembangunan kembali infrastruktur Gaza yang hancur karena konflik.

Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel terkait kunjungan Netanyahu ke Mesir ini. Juru bicara Netanyahu menolak berkomentar.

Namun konfirmasi didapat dari Menteri Keuangan Israel, Moshe Kahlon. Saat ditanya oleh Israeli Army Radio apakah dirinya tahu pertemuan Netanyahu dan al-Sisi itu, Kahlon menjawab: “Iya.”

“Semuanya yang akan terjadi di Gaza akan dilakukan dengan mediasi dan keterlibatan Mesir,” imbuhnya.

Pemerintah Mesir belum mengomentari laporan soal pertemuan Netanyahu dengan al-Sisi ini. Namun diketahui bahwa sejak lama, Mesir bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berupaya menengahi gencatan senjata jangka panjang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.
Tunggu Waktu

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel mengatakan perang antara negaranya dengan kelompok Hamas di Jalur Gaza akan terjadi lagi meski ada upaya mencapai gencatan senjata jangka panjang.

Dalam rekaman video yang diedarkan Departemen Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman mengatakan “pertanyaannya bukan apakah konfontrasi (dengan Hamas) akan terjadi, tetapi kapan konfrontasi itu terjadi.”

Lieberman tampaknya juga mengisyaratkan bahwa seluruh warga Palestina yang tewas di Jalur Gaza sejak terjadi aksi protes dan bentrokan di perbatasan pada 30 Maret lalu adalah anggota Hamas, kelompok Palestina yang menguasai Jalur Gaza.

“Hamas kehilangan 168 orang yang tewas, 4.348 luka dan puluhan infrastruktur terorisme hancur,” ujarnya dalam video yang diedarkan Senin (13/8). (dc-cnn-adp)

Close Ads X
Close Ads X