Tepi Barat – Militer Israel menangkap 35 warga Palestina dalam penyerbuan di wilayah Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
“Pasukan militer Israel menahan 22 warga Palestina setelah menyerbu rumah-rumah mereka desa Kasra dekat Nablus di Tepi Barat bagian utara,” demikian disampaikan kelompok Masyarakat Tahanan Palestina dalam statemen seperti dilansir media Turki, Anadolu Agency, Kamis (7/12).
“Tujuh warga Palestina lainnya ditangkap di bagian tengah dan utara kota Ramallah di Tepi Barat, dan Jenin,” imbuh NGO Palestina tersebut.
Disebutkan Masyarakat Tahanan Palestina, militer Israel juga menangkap enam warga Palestina di wilayah Yerusalem Timur.
Militer Israel kerap melakukan operasi penangkapan berskala luas di Tepi Barat dengan dalih untuk mencari warga Palestina yang diburu. Menurut angka resmi Palestina, lebih dari 6.400 warga Palestina saat ini mendekam di fasilitas-fasilitas penahanan di seluruh Israel.
Penangkapan ini dilakukan di tengah ketegangan di wilayah-wilayah Palestina setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memutuskan untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dalam pidatonya di Gedung Putih pada Rabu (6/12) waktu setempat, Presiden Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengumuman itu disampaikan meski para pemimpin dunia sebelumnya telah mengingatkan, bahwa langkah tersebut akan memicu gelombang kekerasan baru di kawasan Timur Tengah.
Dalam pidatonya, Trump menyatakan bahwa pemerintahnya juga akan memulai proses pemindahan Kedutaan AS di Tel Aviv ke Yerusalem. Proses pemindahan tersebut diperkirakan akan berlangsung beberapa tahun.
“Saya telah memutuskan bahwa inilah waktunya untuk secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel,” ujar Trump dalam pidatonya seraya mengatakan bahwa dengan langkah ini, dirinya menepati salah satu janjinya saat kampanye kepresidenan. (dc)