Krisis Venezuela, Trump Pertimbangkan Opsi Militer

Washington – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengomentari krisis politik di Venezuela. Bahkan kali ini, Trump mengatakan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan opsi militer sebagai respons atas krisis tersebut.

Trump menyebut situasi di Venezuela sebagai kekacauan yang sangat berbahaya. Washington telah menjatuhkan sanksi-sanksi pada Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan sejumlah sekutunya. Sanksi tersebut dijatuhkan terkait upaya-upaya Maduro untuk menekan kubu oposisi. Trump bahkan telah menyebut Maduro seorang diktator.

Namun komentar terbaru Trump pada Jumat (11/8) waktu setempat merupakan indikasi pertama bahwa Trump tengah mempertimbangkan intervensi militer.

“Kita punya banyak opsi untuk Venezuela, termasuk kemungkinan opsi militer jika diperlukan,” ujar Trump kepada para wartawan di New Jersey seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/8). “Kita punya pasukan di seluruh dunia di tempat-tempat yang sangat jauh. Venezuela tidak terlalu jauh dan rakyatnya menderita dan mereka sekarat.”

Trump mengatakan, krisis politik di Venezuela termasuk di antara sejumlah topik yang dibahas dalam pertemuan di New Jersey bersama Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson dan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley. “Venezuela merupakan sebuah kekacauan. Itu kekacauan yang sangat berbahaya dan situasi yang sangat menyedihkan,” tutur Trump.

Namun tampaknya militer AS belum mendapat perintah apapun dari Trump. Juru bicara Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, Eric Pahon menolak membahas komentar Trump tersebut. “Sampai sekarang, Pentagon belum mendapat perintah apapun,” tegasnya.

Pemerintah Venezuela sendiri menanggapi ketus ancaman Trump tersebut. “Ini aksi kegilaan, sebuah aksi ekstremisme tertinggi,” tegas Menteri Pertahanan Venezuela, Jenderal Vladimir Padrino seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (12/8).

“Ada elite ekstremis yang memerintah Amerika Serikat dan sejujurnya, saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, apa yang akan terjadi di dunia,” tutur Padrino mengenai Trump. “Sebagai seorang prajurit, bersama-sama dengan FANB (angkatan bersenjata Venezuela) dan bersama-sama dengan rakyat, saya yakin bahwa kami semua akan berada di barisan pertama dalam membela kepentingan dan kedaulatan Venezuela tercinta kami.”

Begitupun, militer AS tampaknya belum mendapat perintah apapun dari Trump. Juru bicara Departemen Pertahanan AS atau Pentagon, Eric Pahon menolak membahas komentar Trump tersebut. “Sampai sekarang, Pentagon belum mendapat perintah apapun,” tegasnya.

(dc)

Close Ads X
Close Ads X