Korban Luka Serangan Teror London Berasal dari 11 Negara

London – Korban luka dalam serangan teror di London, Inggris berasal dari 11 negara berbeda. Sebagian besar korban merupakan warga Inggris, namun terdapat juga korban luka dari Amerika Serikat (AS) dan China.

Dalam keterangannya di hadapan anggota parlemen Inggris, seperti dilansir Reuters, Kamis (23/3), Perdana Menteri Theresa May memberikan penjelasan secara rinci soal serangan teror yang menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 40 orang ini.

“Pada sekitar pukul 14.40 waktu setempat, kemarin (22/3), seorang penyerang tunggal mengemudikan kendaraannya dalam kecepatan tinggi ke arah pejalan kaki yang tidak bersalah, yang sedang menyeberang Jembatan Westminster, menewaskan dua orang dan melukai sekitar 40 orang,” tutur PM May.

“Selain 12 warga Inggris yang dibawa ke rumah sakit, kita tahu bahwa para korban termasuk tiga anak-anak asal Prancis, dua warga Rumania, empat warga Korea Selatan (Korsel), satu warga Jerman, satu warga Polandia, satu warga Irlandia, satu warga China, satu warga Italia, satu warga Amerika dan dua warga Yunani,” terang PM May secara rinci.

“Dan kami terus berkomunikasi erat dengan pemerintah dari negara-negara korban yang menjadi korban,” imbuhnya.

Keterangan PM May itu sedikit berbeda dengan laporan berbagai media. Dalam keterangan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Korsel menyebut ada lima warganya yang menjadi korban luka. Sedangkan otoritas Australia memastikan satu warganya yang berjenis kelamin perempuan juga menjadi korban luka.

Sementara itu, satu korban tewas lainnya merupakan polisi senior bernama Keith Palmer (48) yang sudah 15 tahun mengabdi. PM May memuji Palmer sebagai pahlawan. “Pelaku meninggalkan kendaraannya dan mendekati seorang polisi di Carriage Gates, menyerang polisi itu dengan pisau besar, sebelum pelaku ditembak mati oleh seorang polisi bersenjata. Tragis, PC Keith Palmer yang berusia 48 tahun tewas dibunuh,” jelasnya kepada anggota parlemen.

Ditambahkan PM May, korban luka juga termasuk tiga personel kepolisian. Dua polisi di antaranya dilaporkan dalam kondisi serius di rumah sakit setempat.

“Ini merupakan serangan terhadap orang-orang bebas di mana saja,” sebut PM May soal serangan yang diselidiki otoritas Inggris sebagai aksi terorisme ini.

“Apa yang terjadi di jalanan Westminster kemarin siang, membuat kita semua muak,” tegasnya.

Sementara itu, satu korban tewas lainnya merupakan polisi senior bernama Keith Palmer (48) yang sudah 15 tahun mengabdi. PM May memuji Palmer sebagai pahlawan. “Pelaku meninggalkan kendaraannya dan mendekati seorang polisi di Carriage Gates, menyerang polisi itu dengan pisau besar, sebelum pelaku ditembak mati oleh seorang polisi bersenjata. Tragis, PC Keith Palmer yang berusia 48 tahun tewas dibunuh,” jelasnya kepada anggota parlemen.

Ditambahkan PM May, korban luka juga termasuk tiga personel kepolisian. Dua polisi di antaranya dilaporkan dalam kondisi serius di rumah sakit setempat.

“Ini merupakan serangan terhadap orang-orang bebas di mana saja,” sebut PM May soal serangan yang diselidiki otoritas Inggris sebagai aksi terorisme ini.

“Apa yang terjadi di jalanan Westminster kemarin siang, membuat kita semua muak,” tegasnya.

(dc)

Close Ads X
Close Ads X