Kereta Cepat India Tergelincir, 23 Orang Tewas

New Delhi – Sebuah kecelakaan melibatkan kereta cepat terjadi di sebelah utara India. Lokasi kecelakaan berada di 130 Km sebelah utara New Delhi tepatnya di wilayah Uttar Pradesh. Kereta cepat yang berangkat dari Puri ke Haridwar itu tergelincir hingga menyebabkan 23 orang tewas serta 40 lainnya mengalami luka-luka. Kecelakaan itu terjadi Sabtu (19/8) malam waktu setempat.

Menurut laporan NDTV, Minggu (20/8), para korban tewas dan luka-luka sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat. Polisi menyebut, ada delapan gerbong kereta yang mengalami tergelincir hingga saling bertumpuk gerbong satu dengan lainnya.

Tim penyelamat dari National Response Force dan berbagai divisi polisi dilaporkan sudah bekerja selama beberapa jam belakangan untuk mengevakuasi bangkai kereta dengan memotong dan menggunakan crane untuk terus menemukan korban selamat. Banyak pula penduduk yang turut membantu proses penyelamatan itu.

Menteri Perkeretaapian India, Suresh Prabhu, mengatakan proses penyelamatan selesai sekira pukul 23.00. Semua korban sudah dipindahkan ke beberapa rumah sakit setempat.

Sementara itu seorang wanita berusia 40 tahun, merupakan salah satu korban dari sekian banyak orang yang diselamatkan warga mengatakan, saat kejadian, dia tengah menumpang kereta cepat di posisi paling depan. “Tiba-tiba ada suara keras. Tak lama diikuti dengan jeritan dan tangisan. Sampai saat ini saya masih belum bisa menemukan bibiku,” kata wanita tersebut.

Pemerintah India kini tengah menginvestigasi kecelakaan tersebut. Dilansir Reuters, juru bicara departemen kereta api bagian India Utara, Neeraj Sharma, menyatakan penyebab pasti dari kecelakaan ini belum diketahui. Tim investigasi masih melakukan penelusuran.

Kantor berita Perancis, AFP, melaporkan, tim penyelamat harus memotong besi gerbong dan menggunakan derek untuk mengevakuasi korban dan memindahkan gerbong yang rusak. “Sejumlah orang telah dievakuasi dengan aman dari gerbong-gerbong yang ada. Beberapa mayat juga telah ditemukan,” kata petugas kebakaran dan darurat, Naresh Kumar.

Kereta tersebut telah meninggalkan kota Puri timur pada hari Kamis malam dan dijadwalkan tiba di kota suci Hindu, Utara Haridwar, Minggu (20/8).

Seorang pejabat senior Negara Bagian Uttar Pradesh, Arvind Kumar, menerangkan sang masinis menginjak rem dengan mendadak setelah melihat pekerja yang sedang melakukan perbaikan. Sang masinis juga diyakini tidak mendapatkan sinyal dengan baik.

“Saat ini masih terlalu dini untuk menyimpulkan penyebab kecelakaan,” tukas Neeraj Sharma, mengutip dari Reuters, Minggu (20/8).

Kecelakaan kereta api cukup jamak terjadi karena pemeliharaan yang buruk selama puluhan tahun. Padahal, minat penumpang untuk memanfaatkan jasa layanan si ular besi sangat tinggi. Padatnya kereta-kereta menjadi pemandangan biasa di India.

Ruas rel kereta api yang menuju Haridwar itu termasuk dalam proyek modernisasi senilai USD130 miliar atau setara Rp1.737 triliun. Modernisasi tersebut direncanakan rampung dalam waktu lima tahun ke depan. Pemerintah Pusat India juga mengucurkan paket dana tambahan sebesar USD15 miliar (setara Rp200 triliun) untuk pemeliharaan keselamatan perjalanan kereta api.

Dana dikucurkan setelah terjadi kecelakaan kereta api pada Februari 2017 yang diakibatkan oleh melengkungnya rel kereta. Namun, proyek tertunda pada Juni karena perusahaan baja setempat tidak mampu memenuhi permintaan pembuatan rel.

Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyerukan perbaikan seluruh jaringan kereta api sejak November 2016. Sebab, moda transportasi ini sangat penting karena sebagian besar masyarakat India memanfaatkan jasa layanan kereta api untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari.

(vv-dc-okz)

Close Ads X
Close Ads X