Israel dan Hamas Sepakati Gencatan Senjata

Puing-puing gedung bertingkat di Gaza City yang digempur militer Israel.

Gaza Memanas

Gaza City | Jurnal Asia

Israel dan Hamas menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza setelah terlibat aksi saling serang dalam beberapa hari terakhir. Salah satu serangan itu menewaskan seorang wanita Palestina yang sedang hamil dan bayinya yang berusia 18 bulan.

Diungkapkan dua pejabat Palestina, seperti dilansir Reuters, Jumat (10/8), bahwa gencatan senjata Israel dan Hamas ini tercapai pada Kamis (9/8) waktu setempat. Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari Israel terkait gencatan senjata ini.

Seorang pejabat Israel yang enggan disebut namanya, menyangkal adanya gencatan senjata. Namun diketahui juga bahwa Israel sangat jarang mengakui setiap kesepakatan yang tercipta antara pihaknya dengan Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris.

Serangan roket lintas perbatasan dan serangan udara mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Hal ini mendorong Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Mesir menjadi penengah dalam mewujudkan kesepakatan gencatan senjata demi mencegah meluasnya konflik.

Pada Rabu (8/8) malam dan Kamis (9/8) waktu setempat, pesawat-pesawat tempur Israel menggempur lebih dari 150 target di Jalur Gaza. Sedangkan militan di Gaza menembakkan sejumlah roket, termasuk sebuah rudal jarak jauh, hingga masuk ke dalam wilayah Israel. Gempuran terus terjadi selama perundingan gencatan senjata berlangsung.

“Upaya-upaya Mesir berhasil mengembalikan ketenangan antara faksi Palestina dan Israel yang akan mengakhiri eskalasi konflik saat ini,” sebut seorang pejabat Palestina yang enggan disebut namanya. “Faksi Palestina akan menghormati ketenangan selama Israel juga menghormatinya.”

Satu pejabat Palestina lainnya yang mengetahui soal perundingan gencatan senjata itu, menyebut gencatan senjata akan dimulai pukul 20.45 GMT.

Beberapa jam sebelum gencatan senjata disepakati, usai serangan roket jarak jauh dari Gaza, Israel melancarkan serangan udara yang meratakan sebuah gedung bertingkat di Gaza. Gedung itu diklaim oleh Israel sebagai markas Hamas.

Serangan Israel pada Rabu (8/8) malam menewaskan seorang wanita Palestina yang sedang hamil dan bayi perempuannya yang baru berusia 18 bulan, juga seorang militan Hamas. Ratusan orang ikut serta dalam pemakaman wanita Palestina dan bayinya ini.

Dalam keterangan terpisah, militer Israel menyebut tujuh warganya mengalami luka-luka akibat roket-roket dan mortir yang ditembakkan dari Gaza, yang mengenai wilayah Israel bagian selatan. Diklaim Israel bahwa lebih dari 180 roket dan mortir dari Gaza jatuh di wilayahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar rapat kabinet membahas situasi keamanan pada Kamis (9/8) malam. Pernyataan yang dirilis kantor PM Israel sebelum laporan gencatan senjata terungkap, menyatakan militer diinstruksikan untuk tetap melawan teroris.
(dc-adp)

Close Ads X
Close Ads X