Gara-Gara Serangan Drone Venezuela dan Kolombia Memanas

Caracas | Jurnal Asia

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan presiden Kolombia atas serangan pesawat drone yang dikatakannya sebagai upaya pembunuhan terhadapnya pada akhir pekan ini.

Dalam sebuah video yang diunggah ke Twitter sebelum tengah malam, sang presiden yang beumur 55 tahun mengatakan bahwa pihak kepolisian dan militer sudah menangkap beberapa anggota yang terlibat dan masih mencari dalang dibalik serangan itu.

“Kami bisa membuktikan keterlibatan Presiden Juan Manuel Santos dan pemerintahan Kolumbia,” katanya dan ia berjanji untuk mengeluarkan barang bukti tersebut dalam “beberapa jam”.

Tuduhan ini akan menyebabkan hubungan antara Caracas dan Bogota akan berdampak buruk. Santos, yang akan digantikan oleh penerusnya yang terpilih bernama Ivan Duque, telah menyangkal tersangkut dalam serangan tersebut, Selasa (7/8).

Dalam siaran langsung televisi, Maduro terlihat berhenti berpidato ketika dia mendengar suara ledakan tak jauh dari posisi dia berdiri. Para prajurit militer dalam barisan parade terlihat membubarkan formasi dan melarikan diri.

Maduro dan pemerintahannya mengatakan bahwa sang presiden menjadi sasaran dua pesawat drone yang membawa bahan peledak. Tetapi beberapa detil mengenai insiden tersebut tidak sepenuhnya jelas karena mendapat informasi dari berbagai sumber.

Administrasi Maduro menuding Kolombia bekerja sama dengan kelompok pemberontak sayap-kanan dalam operasi penyerangan ini, dan dibiayai oleh sumber yang tidak ternama dari Florida, Amerika Serikat.

Tidak ada bukti yang ditemukan mengenai klaim tersebut. Ribuan warga Venezuela yang telah diasingkan di Kolombia dan Florida.

Ratusan pendukung turun ke Ibu Kota Caracas dan mengantisipasi agar Maduro hadir dan berpidato usai penyerangan tersebut. Tetapi, ia tidak tampil dan menteri komunikasi tidak memberi penjelasan tentang ketidakhadirannya.

Kritik-kritik pemerintahan Maduro mengatakan bahwa mereka khawatir bahwa pemerintah akan menjadikan penyerangan sebagai alasan untuk menindas partai oposisi dan pihak lawan.

Jaksa agung Venezuela Tarek William Saab memberitakan bahwa beberapa tersangka telah ditangkap dan otoritas setempat akan mencari semua orang yang menganggu stabilitas publik, kepada konferens pers yang diselenggarakan pada Senin. (6/8)

Ia menganggap serangan pesawat drone, yang mengakibatkan tujuh prajurit terluka, sebagai sebuah upaya untuk membunuh Maduro. Dua tersangka telah ditangkap saat mereka membawa salah satu pesawat drone dari mobil yang dekat dengan tempat kejadian, kata Saab. Menteri dalam negeri

Nicolas Reverol mengatakan bahwa 6 tersangka telah ditangkap pada Minggu (5/8). Ia menjelaskan dua senjata pesawat drone telah diggunakan, masing-masing membawa satu kilogram bahan peledak C4.

Tidak ada pesawat drone yang tampak dalam rekaman acara tersebut sebelum siaran diputuskan saat para prajurit lari berhamburan dan Maduro dilindungi oleh para pengawal dan istrinya. (cnn-adp)

Close Ads X
Close Ads X