Dua Wartawan Belanda Diculik di Kolombia

Amsterdam – Kementerian Luar Negeri Belanda memastikan pada Selasa bahwa dua wartawan televisi, yang hilang, diculik di Kolombia.

Kementerian luar negeri Belanda mengatakan memberikan perhatian terhadap masalah tersebut dengan “prioritas tertinggi” tapi komunikasi tentang upayanya “tidak dilakukan demi kepentingan yang terlibat,” katanya.

Namun, pernyataan Kementerian Luar Negeri Belanda itu tidak merinci apakah kedua wartawan itu memiliki kewarganegaraan Belanda.

Sebelumnya, militer Kolombia mengatakan bahwa dua wartawan Belanda diculik pemberontak Marksis ELN di daerah bergolak Kolombia timur laut.

Derk Johannes Bolt, (62), wartawan televisi, dan Eugenio Ernest Marie, (58), juru kamera televisi, diculik ketika bekerja di El Tarra, Norte de Santander, yang berbatasan dengan Venezuela.

Tentara Pembebasan Nasional (ELN) yang beranggotakan 2.000 orang, sering menculik warga Kolombia dan warga negara asing, banyak di antara korbannya bekerja di bidang perminyakan, untuk mendapatkan uang tebusan dan pengaruh politik.

ELN, kelompok pemberontak terbesar kedua, sedang melakukan perundingan damai dengan pemerintah untuk mengakhiri lebih dari lima dasawarsa perang di negara Andes itu.

Gerakan pemberontak terbesar, Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC), menandatangani sebuah kesepakatan damai akhir tahun lalu dan diharapkan melakukan perlucutan senjata pada minggu ini.

Lebih dari 220.000 orang tewas dalam konflik antara militer melawan FARC, ELN dan sayap kanan paramiliter tentara sejak 1952.

Pada tahun lalu, ELN menculik seorang jurnalis Spanyol, penduduk jangka panjang Kolombia, dan membebaskannya enam hari kemudian.

Wilayah Norte de Santander juga memiliki beberapa kelompok kejahatan perdagangan narkotika.

Pasukan bersenjata melancarkan gerakan untuk membebaskan kedua wartawan Belanda itu.

Wartawan Prancis Tewas

Sementara itu, seorang wartawan Perancis Stephane Villeneuve tewas di Irak setelah menderita luka akibat ledakan di Mosul pada awal pekan ini, kata Kementerian Luar Negeri Prancis pada Selasa.

Ledakan tambang menewaskan wartawan Irak Bakhtiyar Haddad dan melukai wartawan kiri Veronique Robert, sementara wartawan lepas lain menderita luka ringan.

Petempur IS berusaha mempertahankan kubu tersisa mereka di Kota Tua Mosul, bergerak secara sembunyi-sembunyi melewati lorong kecil sempit, sementara pasukan Irak dukungan AS perlahan-lahan maju. (ant)

Close Ads X
Close Ads X