Dosen Palestina Tewas di Malaysia | Israel Tangkap 15 Agen Hamas

Tepi Barat – Militer Israel mengatakan telah menangkap hingga 15 orang agen kelompok Hamas dalam sebuah penggerebekan pada Minggu (22/4) waktu setempat. Israel mengklaim bahwa mereka yang ditangkap dicurigai bekerjasama dengan agen Hamas yang cukup dikenal di Gaza dengan tujuan memperluas operasinya di Tepi Barat.

Diwartakan New Arab, Senin (23/4), Penggerebekan tersebut dilakukan militer Israel beberapa jam setelah Hamas menuduh negara Zionis itu terlibat dalam pembunuhan anggota mereka, seorang insinyur roket, Fadi al-Batsh di Kuala Lumpur Malaysia dan berjanji akan melakukan pembalasan.

Pihak berwenang Malaysia mengatakan, al-Batsh dibunuh oleh dua orang tersangka yang diduga memiliki hubungan dengan agen intelijen asing. Hamas menuduh dinas intelijen Israel, Mossad, yang juga dianggap bertanggungjawab atas pembunuhan beberapa peneliti Palestina lainnya berada di balik serangan tersebut.

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman membantah tuduhan tersebut dan menyatakan Israel tidak terlibat dalam pembunuhan al-Batsh. Lieberman mengatakan, al-Batsh terbunuh karena pertikaian di antara faksi-faksi Palestina.

Ketegangan antara Hamas dan Israel memuncak dalam beberapa pekan terakhir terutama menyusul jatuhnya korban jiwa dalam demonstrasi besar-besaran warga Palestina di sepanjang perbatasan Israel-Gaza. Demonstrasi tersebut menuntut hak kembali bagi para pengungsi Palestina dan memprotes pembentukan negara Israel pada 1948.

Sementara itu, Kepolisian Malaysia merilis sketsa foto dua orang yang diduga tersangka penembakan terhadap dosen asal Palestina tersebut. Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia, Tan Sri Mohamad Fuzi Harun menuturkan, sketsa foto itu dibuat berdasarkan keterangan para saksi mata.

“Kami memiliki tim ahli yang menggambar sketsa foto itu berdasarkan keterangan para saksi tetapi kami tidak bisa mengungkapkan siapa saja yang memberikan keterangan tersebut,” ujar Tan Sri Mohamad Fuzi Harun, melansir dari The Star, Senin (23/4).

Sketsa foto tersebut akan disebar ke seluruh Malaysia dan akan dipasang di sejumlah titik, termasuk pintu-pintu keluar dari Negeri Jiran. Mohamad Fuzi menuturkan, kedua tersangka diyakini memiliki darah Timur Tengah atau Eropa.

“Para tersangka berbadan tegap dan diperkirakan bertinggi badan 180 sentimeter (cm) serta berkulit putih. Kami belum tahu apakah mereka masih ada di Malaysia atau tidak,” kata Mohamad Fuzi.

“Para tersangka mengendarai motor BMW GS dan Kawasaki Versys. Kami sudah menyita 14 selongsong peluru dari tubuh korban usai menjalani post-mortem dan mengirimnya kepada ahli forensik untuk analisa lebih mendalam,” imbuhnya. Ia menolak untuk memberi keterangan lebih lanjut mengenai kasus tersebut karena masih dalam penyelidikan. Fuzi memastikan bahwa tidak ada ancaman lebih lanjut kepada pihak keluarga korban yang saat ini ada di Malaysia. Kepolisian juga mungkin akan meminta keterangan tambahan dari kakak korban, Dr. Rami al Batsh, yang Senin ini tiba di Kuala Lumpur jika dibutuhkan.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, polisi menepis dugaan bahwa Fadi adalah korban dari penembakan secara acak (random shooting). Sebab, beberapa orang sebelumnya hilir-mudik melewati para tersangka. Polisi meyakini dari jumlah tembakan, para tersangka menginginkan pria yang berafiliasi dengan Hamas itu meregang nyawa.

Kedua pelaku sempat menunggu selama 20 menit pada Sabtu 21 April subuh waktu setempat. Korban, yang juga seorang imam, ditembak saat sedang berjalan menuju masjid sekira 300 meter (m) dari rumahnya di Idaman Puteri Condominium, Medan Idaman, untuk menunaikan salat subuh.

(okz-dc-adp)

Close Ads X
Close Ads X