China Tarik 60.000 Tentara Perbatasan untuk Tanam Pohon

Beijing – Pemerintah China menugaskan 60.000 tentaranya untuk menanam pohon. Penanaman dilakukan dalam upaya memerangi polusi dan meningkatkan cakupan hutan di negara tersebut.

Dikutip dari The Independent, Rabu (14/2), satu resimen besar dari Tentara Pembebasan Rakyat ditarik dari perbatasan untuk menangani tugas-tugas non-militer di pedalaman.

Asia Times melaporkan, mayoritas tentara akan dikirim ke Provinsi Hebei yang mengelilingi Beijing. Hebei dikenal sebagai wilayah yang kerap menjadi ‘penghasil’ asap yang menyelimuti Beijing.

Aksi kali ini merupakan bagian dari rencana otoritas China menanam setidaknya 84.000 kilometer persegi sampai akhir tahun 2018. Luas tersebut kira-kira setara dengan luas negara Irlandia.

The China Daily Newspaper menyebutkan, tujuan penanaman ini untuk menaikkan persentase hutan China dari 21 menjadi 23 persen di 2030. Pada 2035 ditargetkan luas hutan menjadi 26 persen dari luas negara.

“Perusahaan, organisasi-organisasi dan orang yang mengkhususkan diri dalam penghijauan dipersilakan bergabung dalam kampanye penghijauan besar-besaran di negara ini,” kata Kepala Administrasi Kehutanan China Zhang Jianlong.

Polusi Udara Mematikan

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut 5,5 juta orang meninggal karena polusi udara setiap tahunnya.

Dikutip dari The Independent, Rabu (14/2), peneliti spesialis obat pernafasan dari Imperial College London Profesor Kian Fan Chung mengatakan, China dan India merupakan dua negara paling berpolusi di dunia.

“Daerah yang paling tercemar adalah di China dan India dan juga di beberapa belahan dunia lainnya,” kata Chung.

Chung menyebut polusi udara di London melebihi batas normal yang ditetapkan Uni Eropa. Meski begitu, polusi di London tidaklah seberapa dibanding dengan kota besar di China dan India seperti Beijing dan New Delhi.

Di antara China dan India, China merupakan negara dengan pencemaran udara paling mematikan di dunia. Sekitar 1,6 juta orang meninggal karena polusi ini di China setiap tahunnya.

Terkait hal ini, Pemerintah China telah berjanji untuk membuat langit mereka ‘biru kembali’. Salah satunya dengan mengalihkan fokus ke energi baru terbarukan dibanding baja atau batu bara.

Hal kontroversial yang disampaikan China terkait hal ini adalah niat mereka untuk membatasi populasi Beijing dan Shanghai. China ingin mereka melawan apa yang disebut ‘penyakit kota besar’.

Seperti diketahui, populasi Beijing akan mencapai 23 juta jiwa pada 2020 sedangkan Shanghai akan memiliki populasi 25 juta jiwa pada 2035.

(dc/van)

Close Ads X
Close Ads X