Akhiri Masa Jabatan Angka Kepuasan Obama Tetap Tinggi

Washington DC – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama meninggalkan Gedung Putih dengan popularitas yang sama tinggi saat dia pertama menjabat 8 tahun lalu. Usai mengakhiri masa jabatannya, Obama mengaku ingin hidup tenang dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan dua putrinya.

Seperti dilansir AFP, Kamis (19/1) waktu setempat, hasil polling terbaru menunjukkan Obama masih memiliki angka popularitas tinggi di mata warga AS, sementara presiden dari Partai Demokrat ini bersiap menyerahkan jabatan pada Presiden terpilih Donald Trump.

Polling yang dirilis oleh CNN/ORC pada Rabu (18/1) waktu setempat, menunjukkan sebanyak 60 persen warga Amerika mengaku puas atas kinerja Obama yang menjabat sejak tahun 2009. Angka ini tercatat sebagai yang tertinggi sejak Juni 2009.

Angka itu tergolong sebagai salah angka tertinggi di antara pre­siden-presiden AS saat mengakhiri masa jabatannya. Obama berada di belakang Bill Clinton yang mendapat 66 persen angka ke­puasan saat mengakhiri jabatan pada Januari 2001 dan Ronald Reagan yang mendapat 64 persen angka kepuasan saat lengser pada Januari 1989.

Dalam polling yang sama, nyaris dua pertiga atau 65 persen warga AS menganggap kepresidenan Obama sukses. Obama akan resmi mengakhiri masa jabatannya pada Jumat (20/1) siang waktu AS, saat Trump menyatakan sumpah jabatan sebagai Presiden AS ke-45.

Dalam konferensi pers terakhirnya di Gedung Putih pada Rabu (18/1) waktu setempat, Obama menyebut dirinya akan mundur dari kancah politik, namun tak segan bersuara keras jika dia menemukan nilai-nilai penting AS terancam.

Terlepas dari itu, Obama me­ngaku ingin lebih banyak meng­habiskan waktu bersama keluarganya. “Saya ingin menulis, saya ingin tenang untuk sementara waktu dan tidak berbicara banyak lagi. Saya ingin menghabiskan waktu yang berharga dengan putri-putri saya,” ucap Obama.

Obama sendiri berjanji akan bersuara jika Presiden terpilih Donald Trump mengancam nilai-nilai penting AS. Obama juga meyakinkan kepada warga AS bahwa “kita akan baik-baik saja” di bawah kepemimpinan Trump.

Obama menyampaikan konferensi pers terakhirnya kepada wartawan di Gedung Putih, Rabu (18/1) waktu setempat, sebelum Trump dilantik pada Jumat (20/1) waktu setempat. Obama menyebut dirinya akan mundur dari kancah politik, namun tak segan bersuara jika muncul ancaman pada nilai-nilai inti AS.

“Saya ingin menulis, saya ingin tenang untuk sementara waktu dan tidak berbicara banyak lagi. Saya ingin menghabiskan waktu yang berharga dengan putri-putri saya,” ucap Obama seperti dilansir AFP dan New York Times, Kamis (19/1).

Lebih lanjut, Obama me­ne­gaskan akan buka suara dan muncul ke publik jika dia melihat adanya upaya diskriminasi sistematis, pengikisan hak-hak warga untuk memilih, pembungkaman media atau pengusiran imigran-imigran yang lama menetap di AS. (dc)

Close Ads X
Close Ads X