9 Meninggal, Peneliti China Sebut Virus Corona Bisa Bermutasi

 

Ilustrasi virus. Net

Beijing | Jurnal Asia
Korban meninggal akibat virus corona yang mirip SARS ini bertambah menjadi sembilan orang. Virus ini juga menginfeksi 440 orang dan sudah menyebar ke berbagai negara. Tak cuma di Asia, tapi virus ini juga sudah menyerang Amerika Serikat.

Dilansir CNNIndonesia.com, Rabu (22/1/2020) siang, Amerika Serikat sudah mengonfirmasi kasus pertama positif virus corona di negaranya.

Seorang warga AS yang usai berkunjung ke Wuhan, daerah di China yang diduga asal virus, melaporkan dirinya ke rumah sakit untuk diperiksa. Pria itu kembali ke AS pada 15 Januari, dua hari sebelum AS melakukan pemeriksaan di bandara.

Selain itu Taiwan juga melaporkan kasus coronavirus pertamanya. Pasien tersebut adalah seorang wanita Taiwan berusia 50-an dan tinggal di Wuhan. Dia kembali ke Taiwan dengan gejala-gejala termasuk deman, batuk, dan sakit tenggorokan.

Penyakit ini ditularkan melalui saluran pernapasan. Namun dalam penelitiannya wakil Komisi Kesehatan Nasional Li Bin mengungkapkan hal lain.

“Ada kemungkinan mutasi virus corona dan penyebaran penyakit lebih lanjut,” kata Li Bin dalam konferensi pers di Beijing, dikutip dari AFP.

“Bila diperlukan, pemeriksaan suhu juga akan diterapkan di area-area penting di tempat-tempat ramai.”

Pemerintah China telah mengklasifikasikan wabah dalam kategori yang sama dengan epidemi SARS. Hal ini berarti isolasi wajib bagi mereka yang didiagnosis dengan penyakit tersebut dan potensi untuk menerapkan tindakan karantina dalam perjalanan.

Tetapi mereka masih belum dapat memastikan sumber pasti dari virus tersebut, yang telah menginfeksi 440 orang di 13 provinsi dan kota.

“Kami akan meningkatkan upaya penelitian untuk mengidentifikasi sumber dan penularan penyakit,” kata Li.

Banyak negara, termasuk Indonesia telah mengintensifkan upaya untuk menghentikan penyebaran patogen – yang dikenal dengan nama teknis 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) – karena jumlah kasus melonjak, meningkatkan kekhawatiran di tengah gencarnya perjalanan liburan China.

Coronavirus baru telah menyebabkan alarm karena kemiripannya dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome), yang menewaskan hampir 650 orang di seluruh daratan Cina dan Hong Kong pada 2002-2003.(wo)

Close Ads X
Close Ads X