143 Orang Tewas Akibat Banjir di India dan Nepal

New Delhi – Sedikitnya 143 orang telah tewas dan puluhan ribu orang meninggalkan rumah mereka seiring banjir yang melanda India dan Nepal. Otoritas setempat mengingatkan bahwa jumlah korban jiwa masih bisa bertambah.

Hujan deras selama tiga hari berturut-turut ini telah memicu banjir bandang dan tanah longsor, yang telah menewaskan 70 orang di Nepal dan 73 orang di India utara dan India timur. Sekitar 200 ribu orang saat ini tinggal di kamp-kamp darurat di Assam, India, yang kerap mengalami banjir akibat hujan deras di musim hujan tahunan.

Pejabat-pejabat setempat melaporkan seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (14/8/2017), sekitar 15 ribu orang telah meninggalkan rumah mereka di negara bagian Bihar, India timur, yang berbatasan dengan Nepal, di mana ketinggian permukaan air di tujuh sungai telah berada dalam level bahaya.

Pada Minggu, 13 Agustus kemarin, tanah longsor dahsyat di negara bagian Himachal Pradesh, India utara menerjang dua bus penumpang hingga jatuh ke jurang yang dalam. Setidaknya 46 orang tewas dalam kejadian itu.

Sedangkan di Nepal, lebih dari 48 ribu rumah telah terendam banjir sepenuhnya dan 21 ribu orang kehilangan tempat tinggal. Kementerian Dalam Negeri Nepal menyatakan sebanyak 47 orang hingga kini belum ditemukan, dan dikhawatirkan tewas akibat banjir.

Gajah Selamatkan Turis

Banjir melanda Nepal. Gajah pun dimanfaatkan untuk membantu menyelamatkan ratusan turis yang terjebak banjir. Banjir yang telah merenggut 70 nyawa di Nepal ini, juga melanda lokasi taman safari setempat.

Seperti dilansir Reuters, Senin (14/8), Sungai Rapti yang mengalir di wilayah Nepal, meluap hingga memicu banjir, tepatnya di bagian Sauraha yang berjarak 80 kilometer sebelah selatan ibu kota Kathmandu.

Hotel-hotel dan restoran yang ada di kawasan tersebut tergenang air banjir. Akibatnya, sekitar 600 turis terjebak banjir.

Sauraha yang ada di pinggiran kawasan Taman Nasional Chitwan, menjadi rumah bagi 605 badak dan terkenal di kalangan turis asing, terutama asal India dan China. Para turis gemar ikut aktivitas mengamati badak serta menunggang gajah.

Saat banjir melanda, gajah-gajah itu dimanfaatkan untuk membantu penyelamatan para turis yang terjebak banjir.

“Sekitar 300 tamu diselamatkan dengan menunggang gajah dan dengan traktor yang dipasangkan pada trailer menuju kawasan Bharatpur, kemarin (13/8), dan sisanya akan dibawa ke tempat-tempat yang lebih aman hari ini,” tutur kepala kelompok pemilik hotel di Sauraha, Suman Ghimire pada Senin (14/8) ini.

Hujan deras selama tiga hari berturut-turut ini telah memicu banjir bandang dan tanah longsor di Nepal, juga India yang saling berbatasan. Sekitar 26 dari total 75 distrik di Nepal dilaporkan tergenang banjir atau dilanda longsor.

Korban tewas akibat banjir di Nepal dilaporkan telah mencapai 70 orang. Sedangkan korban tewas di wilayah India bagian utara dan timur dilaporkan mencapai 73 orang. Total dilaporkan 143 orang tewas akibat bencana banjir ini.

Banjir telah menyapu wilayah sebagian besar wilayah Assam, India. Nyaris 90 persen wilayah Taman Nasional Kaziranga di Assam tergenang banjir. Taman nasional itu diketahui menjadi rumah bagi populasi terbesar badak bercula satu yang nyaris punah.

Menteri Kehutanan India, Pramilla Rani Brahma, menyatakan hewan-hewan di taman nasional itu telah dievakuasi ke dataran yang lebih tinggi.

(dc)

Close Ads X
Close Ads X