Workshop Pengolahan dan Analisis Data | Dosen Harus Berkontribusi Maksimal Lakukan Penelitian


Medan – Seorang dosen tidak hanya mempunyai kewajiban mengajar tapi juga harus melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan tuntutan tri dharma perguruan tinggi.

Keaktifan dan kinerja dosen dalam penelitian dapat membantu peningkatan kualitas pelaksanaan tugas bidang akademik dalam mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta teknologi.

“Untuk itu dosen fakultas ekonomi Nommensen harus berkontribusi maksimal dalam penelitian sebagai salah satu wujud nyata dari tri darma perguruan tinggi,” tegas Dekan Fakultas Ekonomi Drs Jusmer Sihotang MSi, Kamis, (23/2).

Menurut Jusmer Sihotang saat membuka workshop Pengolahan dan Analisis Data di kalangan internal dosen di ruang Dr Justin kampus tersebut, kelemahan dalam melakukan penelitian adalah kurangnya pemahaman di bidang menganalisis dan mengolah data. Apalagi saat ini sudah menggunakan metode- atau model terbaru.

“Untuk itu semua dosen FE diharapkan bisa menjadi peneliti yang handal setelah kata kuncinya, seperti pemahaman dosen dengan baik pada pengolahan dan analisis data,” ujarnya.

Ke depan katanya jumlah dan kualitas penelitian dosen dalam penentuan akreditasi institusi dan juga akreditasi program studi sangat penting, bahkan komponen yang paling utama.

“Semua dosen FE harus menjadi peneliti, tentu topiknya adalah penelitian yang berhubungan dengan ekonomi,” tegas Alumnus S2 Ekonomi Pembangunan IPB ini.

Pada workshop ini diikuti semua dosen FE dari prodi akuntansi, manajemen dan ekonomi pembangunan dengan menghadirkan tiga narasumber yang ahli dalam pengolahan dan analisis data, seperti Dr T Sihol Nababan MSi, Dr Ferry Panjaitan MSi dan dosen matematika Drs Badhu Nadapdap MS.

Dalam paparan Dr T Sihol Nababan MSi membicarakan dalam mengenai “Sharing An Informationhow To Make Your Academic Papers Go International”.

Pada paparannya itu dia menekankan kualitas isi atau materi dari penelitian merupakan hal yang sangat penting agar penelitian bisa diterbitkan di jurnal bereputasi internasional, seperti terindeks SCOPUS.

“Tetapi sebelum sampai kesana, tahapan –tahapan penelitian itu juga harus kita pahami dengan baik, terlebih kemampuan peneliti dalam hal pengolahan dan analisis data. Mengingat data merupakan komponen penting dalam penelitian, maka hendaknya benar-benar dikuasai bagaimana melakukan tahapan analisis dengan baik, sehingga hasil penelitian itu juga baik,”ungkapnya.

Sedangkan Dr Ferry Panjaitan MSi yang baru saja selesai kuliah S3 Ilmu Manajemen di Unpab dalam paparannya menekankan pada pengolahan dan analisis data dengan menggunakan model SEM.

Menurut Dr Ferry Panjaitan, Structural equation modeling (SEM), adalah suatu teknik modeling statistik yang bersifat sangat cross-sectional, linear dan umum. Termasuk dalam SEM ini ialah analisis faktor (factor analysis), analisis jalur (path analysis) dan regresi (regression ).

Pada umumnya orang menggunakan SEM lebih berfokus pada konstruk laten yang dimaksud ialah variabel-variabel psikologis abstrak, seperti kecerdasan atau sikap terhadap merek (brand) dibandingkan dengan variabel manifest (indikator) yang digunakan untuk mengukur konstruk tersebut. Disebutkannya, pengukuran dianggap sulit dan rentan dengan kesalahan.

Dengan adanya kesalahan pengukuran modeling yang dapat terjadi secara eksplisit, para pengguna SEM berusaha menurunkan estimasi-estimasi yang tidak bias untuk hubungan antara konstruk laten.

“Pada akhirnya, SEM memungkinkan pengukuran jamak dihubungkan dengan konstruk laten tunggal,” tegas Ferry Panjaitan seraya berharap dengan memahami model SEM ini para dosen FE bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitiannya. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X