USM Indonesia Junjung Toleransi dan Keberagaman

Medan – Segenap sivitas akademika Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia diminta untuk terus membangun sikap toleransi beragama dan menjunjung tinggi keberagaman dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan.

“Kegiatan keagamaan termasuk acara berbuka puasa yang digelar di kampus menunjukkan tingkat spiritualisme yang diharapkan tumbuh dari setiap civitas akademika,” ungkap Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba M.Kes pada buka puasa bersama dan pemberian santunan kepada anak yatim piatu akhir pekan kemarin di kampus tersebut Jalan Kapten Muslim Medan.

Disebutkannya, USM Indonesia merupakan kampus bernuansa spiritualisme. Ilmu dan kemampuan didasarkan pada nilai-nilai agama dan pendidikan karakter.

Kegiatan bukber yang dirangkai dengan seminar DBD itu dihadiri Ketua Yayasan Sari Mutiara Parlindungan Purba SH MM, Ketua Aptisi Sumut Dr H Bahdin Nur Tanjung MM, para wakil rektor, dekan, camat Medan Helvetia, lurah Dwikora dan Ustadz Drs Sugeng Wanto selaku penceramah.

Menurut Ivan, nilai-nilai agama pada dasarnya sama yakni mengajarkan kebaikan dan kasih sayang. Ditegaskannya, di USM Indonesia setiap mahasiswa harus punya kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinannya.

Sementara itu Parlindungan Purba yang juga Ketua Komite II DPD RI ini menyatakan Yayasan Sari Mutiara berkomitmen untuk tetap melaksanakan kegiatan buka puasa secara rutin.

Menurutnya buka puasa merupakan sebagai pengikat kebersamaan sesama insan, tanpa perlu memandang perbedaan suku, agama dan keyakinan.

“Silahkan beribadah sesuai keyakinan masing-masing. Karena ajaran agama manapun mendorong agar manusia saling membantu, tolong menolong dan mengajarkan kasih sayang,” tuturnya.

Yang terpenting, kata Parlindungan, buka puasa di keluarga besar sivitas akademika Universitas Sari Mutiara ini hendaknya terus diagendakan, mengingat banyak manfaat dan keuntungan yang didapat dari kegiatan keagamaan ini salah satunya meningkatkan keimanan kepada sang pencipta dan menjaga keberagaman.

Sedangkan Al Ustadz Sugeng Wanto dalam tausiah mengatakan, keistimewaan bulan ramadhan sesuai Hadist Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa bulan puasa dijamin oleh Allah Swt kepada umatnya diberikan rezeki berlimpah dan diampuni segala dosanya.

Artinya, keutamaan bulan puasa sangat besar makanya puasa itu wajib hukumnya bagi orang yang beriman. Karena, pahala puasa itu hanya milik Allah Swt, sedangkan manusia hanya diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa.

Kegiatan buka bersama yang dirangkai dengan seminar DBD, menurt Parlindungan Purba, masalah kesehatan sekarang ini semakin pelik menyusul tingginya angka pengidap HIV/AIDS, pencandu narkoba dan kerusakan moral anak bangsa.

“Selain itu kehancuran alam juga semakin parah, karenanya perlu kembali dilakukan upaya-upaya penanaman pohon,” katanya.

Meningkatnya jumlah penyakit itu, katanya akan menambah pula banyaknya pasien yang menderita penyakit. Seperti saat ini, cuaca sangat panas dan iklim tak kondusif, maka disarankan untuk mengkonsumsi air agar sirkulasi air di dalam tubuh berjalan baik dan lancar. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X