Unpab dan Disdik Samosir Tandatangani MoA

Medan – Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Medan dan Dinas Pendidikan (Disdik) Samosir menandatangani Memorandum of Agreement (MoA) di bidang eknomi, teknologi informasi (TI), arsitektur, energi listrik dan hukum.

Penandatangan MoA dilakukan seluruh kepala program studi (prodi) di Unpab dan Kadis Pendidikan Samosir Ricardo Hutajulu, di Gedung M 103 Kampus Tamadun Mandiri Unpab, Jalan Gatot Subroto Km 4,5 Medan, Senin (7/8).

Penandatangan MoA disaksikan Rektor I Unpab Ir Bhakti Alamsyah MT PhD, Rektor II Dra Hj Irma Fatmawati SH MHum, Rektor III Samrin SE MM, Ketua Yayasan Prof Dr H Kadirun Yahya Dra Hj Yasmin Siti Khadijah, Manajer Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Wilmar E Simandjorang, dan para dekan di lingkungan Unpab.

Kadis Pendidikan Samosir Ricardo Hutajulu mengatakan, Pemerintah Kabupaten Samosir sangat membutuhkan sentuhan dan bantuan Unpab terutama untuk meningkatkan kualitas guru dan siswa kabupaten tersebut.

“Kami sangat menyadari, maju tidaknya suatu bangsa tergantung pada kualitas pendidikan yang ada. Karenanya, kami terus menerus menggalang kerja sama dengan kalangan perguruan tinggi,” kata Ricardo Hutajulu.

Rektor I Unpab Ir Bhakti Alamsyah MT PhD mengatakan, Unpab memilih Pemkab Samosir mengikat kerja sama karena kabupaten hasil pemekaran Tapanuli Utara itu memiliki desa binaan. “Hal ini sesuai dengan visi-misi Unpab yang ingin memberikan sesuatu demi kemaslahatan masyarakat.

Apalagi Unpab memiliki mildstone 2033 akan menjadi world class university atau universitas berkelas dunia,” kata Bhakti.

Dia juga menyinggung eksploitasi hutan di wilayah daerah tangkapan air di Danau Toba yang sudah berlangsung bertahun-tahun, sehingga mengancam kelestarian di salah satu danau terindah di dunia ini. Jika hal itu dibiarkan, katanya, pasokan air di Danau Toba akan terganggu.

“Hutan tak lagi bisa menyerap maupun menyimpan air sehingga ratusan sungai di kawasan itu sering kali banjir jika hujan. Sawah kekeringan jika kemarau, padahal sebelumnya tak pernah terjadi. Jadi ini harus menjadi perhatian bersama, baik pemerintah, akademisi dan masyarakat,” tutur Bhakti.

Manajer Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba Wilmar E Simandjorang menyampaikan, Danau Toba harus dikelola orang yang professional, dan tak boleh sembarangan orang. Sebab, jika Danau Tiba tidak dirawat, maka ini akan menjadi kubangan raksasa nantinya.

“Karenanya, terimakasih kepada semua civitas akademika Unpab yang sangat peduli terhadap kelestarian Danau Toba. Saya sangat salut dengan Unpab, karena saat orang lain masih memikirkan, Unpab telah berbuat untuk Danau Toba,” tandas mantan Bupati Samosir ini. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X