UMSU-Prancis Kerjasama Internasionalisasikan PTM

Medan – Dalam upaya mendukung akselarasi pro­gram internasionalisasi Perguruan Ting­gi Muhammadiyah (PTM), Universitas Mu­ham­madiyah Sumatera Utara (UMSU) terus menggeliat membangun jaringan kerjasama dengan pelbagai institusi luar negeri.

“Untuk pelaksanaan program Inter­nasionalisasi PTM, kita menjajaki kerjasama dengan Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia,” kata Wakil Rektor I UMSU Dr Muhammad Arifin Gultom SH MHum, kemarin di kampus tersebut Jalan Mukhtar Basri Medan.

Pada pertemuan itu, Kedutaan Besar Prancis untuk Indonesia diwakili Prof Dr Ing Nicolas Gascoin DEA MBA, Atase Duta Besar Prancis Bidang Kerjasama Ilmiah dan Teknologi.

Pertemuan yang difasilitasi Kantor Urusan Internasional (KUI) UMSU ini, Arifin berharap kerjasama bisa mendorong pengembangan riset bagi peningkatan publikasi dan paten baik. Menurutnya kerjasama ini memungkinkan UMSU untuk terlibat lebih aktif dalam pengembangan keilmuan dan sains bagi masyarakat.

Rangkaian pertemuan diawali dengan pemaparan maksud dan tujuan kedatangan Prof Nicolas dan rombongan oleh Ketua KUI Dr Airlangga Dr Eka Airlangga. Kemudian dilanjutkan perkenalan diri dari masing-masing pihak.

Arifin juga menyampaikan apresiasinya atas kesediaan pemerintah dan lembaga pendidikan tinggi Perancis untuk membangun kerjasama akademik dan riset dengan UMSU.

Selain itu Arifin mengharapkan, agar nantinya kerjasama ini menguntungkan kepada keduabelah pihak. Selain itu juga dengan kerjasama ini nantinya akan memebuka peluang bagi dosen-dosen UMSU mendapat beasiswa melanjutkan studi ke Prancis.

Prof. Nicolas Gascoin dalam paparannya mengatakan, ia sangat senang dan bahagia bisa hadir di UMSU untuk membangun komunikasi dan kerjasama yang saling menguntungkan bagi keduabelah pihak.

Prancis banyak menyediakan program beasiswa, namun beasiswa ini akan mudah didapatkan jika pemerintah Indonesia itu sendiri sudah menjalin kerjasama dengan pemerintah Prancis. Kalau Sudah ada kerjasama, tentunya ini merupakan kemudahan untuk menjalankan program beasiwa ini.

Prof Nicolas juga membeberkan alasan mengapa membangun kerjasama dengan Prancis. Menurutnya Prancis adalah salahsatu negara yang mempunyai publikasi yang banyak, bahkan dalam satu tahun publikasinya mencapai 120 ribu pertahun.

“Untuk Indonesia, ada ratusan program kerjasama Ristek Dikti dengan Prancis mengirim mahasiswa Indonesia S1-S3 ke Prancis selama 6 bulan untuk riset dengan output jurnal nasional maupun internasional terindeks Scopus / Thomson Reuters,” jelasnya.

Selain itu, untuk negara penerima penghargaan Nobel, Prancis adalah negara kedua di dunia terbanyak menerima penghargaan Nobel.

Kemudian, lanjutnya, di Prancis itu ada 3 bidang yang jadi fokus pengembangan, yakni pendidikan, riset dan inovasi. Di antara ketiganya yang paling mendapat perhatian itu adalah bidang riset, karena lewat riset itu bisa menghasilkan ide-ide untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam kerjasama itu nantinya akan membantu menjembatani korespondensi lebih jauh terkait program tersebut, sehingga riset dosen UMSU yang berpotensi tinggi diharapkan dapat go international untuk memantabkan impian menuju “world class university”. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X