UMSU Launching 1000 Buku Perpusnas | Minat Baca Masyarakat Indonesia masih Rendah

Medan – Berdasarkan hasil penelitian lembaga internasional, minat baca masyarakat Indonesia belum menjadi kebutuhan primer dan masih tergolong rendah dan tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain.

“Padahal jika dikaitkan dengan konteks ajaran Islam, membaca adalah merupakan sesuatu yang sangat diutamakan dan dianjurkan. Bahkan wahyu pertama diterima Nabi Muhammad SAW adalah tentang perintah Iqra yang artinya membaca,” kata Rektor UMSU diwakili Wakil Rektor I Dr Muhammad Arifin Gultom MHum saat melaunching pemanfaatan 1000 buku hibah dari Perpustakaan Nasional RI di perpustakaan UMSU, Jumat (8/12).

Muhammad Arifin Gultom mengatakan, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara telah menerima hibah 1000 buku dengan 500 judul dari Perpunas RI. Jadi dengan bantuan buku tersebut, pihaknya menyatakan rasa syukur dan apresiasi. “Dengan dilaunchingnya pemanfaatan buku hibah Perpusnas itu maka sebagai pertanda buku-buku tersebut sudah bisa dipinjam,” kata Arifin Gultom.

Plt Kepala Perpustakaan UMSU Muhammad Arifin MPd menyampaikan, hibah buku ini merupakan program Perpusnas, dimana tercatat 100 Perguruan Tinggi di Indonesia, dua di antaranya dari Sumut yang satunya adalah UMSU .

”Untuk menyambut koleksi buku-buku baru ini kita sudah merancang sebuah program khusus sehingga kehadiran buku ini kesannya lebih terhormat dan dapat dilayani dengan baik nantinya,” ujar Arifin.

Arifin menjelaskan, sesuai amanat Rektor Dr Agussani MAP, ke depan pengelolaan perpustakaan di universitas ini harus lebih baik lagi.

Disebutkan juga, perpustakaan UMSU berusaha untuk berbenah, sehingga keberadaannya dapat dirasakan lebih bermanfaat oleh seluruh civitas akademika.

Ia juga menyampaikan, dalam waktu dekat perpustakaan UMSU juga akan menerima hibah buku dari Perpustakaan Daerah Propinsi Sumatera Utara. Jumlahnya sekitar seribuan dengan sistem pinjam pakai selama 5 tahun.

Selain itu, lanjut Arifin, awal 2018 nanti Perpustakaan UMSU juga akan mengagendakan program “e-book”. Artinya ke depan, perpustakaan universitas bertekad tidak hanya menyajikan koleksi buku secara konvensional, tapi juga akan menyediakan pelayanan e-book yang bisa didownload secara gratis oleh civitas akademisi UMSU.

Dewasa ini, kata Arifin, digitalisasi informasi adalah sebuah keniscayaan bagi sebuah institusi perguruan tinggi, yakni mendigitaliasi koleksi karya ilmiah yang dimilikinya dan membuatnya tersedia untuk diakses secara online melalui internet.

“Program ini merupakan bentuk komitmen untuk terus membenahi perpustakaan kita, sehingga bisa berkontribusi maksimal menopang kemajuan ke depan dalam mewujudkan impian menjadi kampus yang unggul, cerdas dan terpercaya,” jelasnya.

Bukan cuma itu, kata Arifin, perpustakaan UMSU sedang menyiapkan program website dan e-respository, yaitu satu set layanan yang menawarkan berbagai bahan literasi digital yang dihasilkan oleh sebuah lembaga pendidikan ataupun dari lembaga lain yang dikelola sehingga dapat diakses masyarakat penggunanya.

Secara eksternal Perpustakaan UMSU juga akan terus membangun kerjasama (MoU) dengan sejumlah perpustakaan Perguruan Tinggi di Sumut yang pengelolalan jauh lebih maju, seperti perpustakan USU dan UNIMED. Sedangkan secara internal, akan proaktif menggalakkan program pendidikan kepustakaan yang ditujukan khususnya kepada mahasiswa.

“Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada mahasiswa bagaimana cara pemanfaan perpustakaan yang baik dan efektif. Untuk program pendidikan ini kita akan bekerjasama dengan lembaga-lembaga kemahasiswaan yang ada di UMSU,” sebutnya. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X