Stikes Murni Teguh Terima SK Menristekdikti

Medan – Koordinator Kopertis Wilayah I Sumut Prof Dian Armanto menyerahkan salinan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) kepada Ketua Yayasan Tapemulia Bangsa (YTB) dr Mutiara MHA MKT di kantor Kopertis Jalan Setia Budi Medan, akhir pekan kemarin.

Penyerahan SK tersebut disaksikan Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Murni Teguh Seriga Banjarnahor S.Kep Ners MARS.

“Ini pertanda baik berhasil selesaikan administrasi untuk perubahan lokasi dan perubahan nama. Alihkelola ini baru pertama kali dilakukan pada 2017 setelah proses sekian lama,” kata Dian Armanto didampingi Sekretaris Pelaksana Kopertis Dr Mahriyuni MHum

Dengan terbitnya SK tersebut, maka saat ini menambah jumlah PTS baru di Kopertis Wilayah I Sumut menjadi 265 yang diharapkan bisa lebih meningkatkan kualitas ditinjau dari prodi-prodi yang disiapkan yaitu prodi keperawatan dan kebidanan.

Disebutkan Dian Armanto, SK Nomor 251/KPT/I/2017 tertanggal 8 Mei 2017 diterima Yayasan Tapemulia Bangsa memuat izin perubahan nama dan perubahan lokasi atau alihkelola Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bina Bangsa Kuala Simpang di Aceh Tamiang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Murni Teguh di Kota Medan yang berada di bawah naungan Yayasan Tapemulia Bangsa.

Prof Dian berharap untuk ke depannya ada kemajuan berkaitan dengan prodi apa yang hendak dibuka lagi oleh Stikes Murni Teguh, terutama untuk memfasilitasi kebutuhan akan rumah sakit dan puskesmas, misalnya administrasi rumah sakit, sehingga bisa menyerap banyak tenaga kerja.

Disebutkan Dian, terbitnya SK Men­ristekdikti Stikes Murni Teguh ini setelah dilakukan beberapa tahapan seperti hasil administrasi, evaluasi, dan validasi oleh Kopertis dan Kemristekdikti, sehingga dinilai me­menuhi syarat yang ditentukan.

Sekretaris Pelaksana Kopertis Dr Mah­riyuni MHum mengharapkan agar Stikes Murni Teguh melakukan peningkatan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT)

Pembukaan prodi baru sudah mengacu kepada instrumen akrediatasi. Artinya secara otomatis Stikes Murni Teguh telah memperoleh akreditasi C. Namun setelah 2 tahun harus melaukan reakreditasi karena mereka dianggap sudah menjalankan proses perkuliahan.

“Sudah ada mahasiswa, dosen, perkuliahan dan tridharma perguruan tinggi. Semuanya itu akan diinput BAN PT untuk mengukur kelayakan mutunya,” katanya

Disebutkan Mahriyuni, akreditasi meru­pakan salah satu indikator kualitas suatu perguruan tinggi baik itu institusi juga indikator dari sebuah prodi, karena itu agar Stikes Murni Teguh yang memang sudah memiliki staf pengajar dan fasilitas yang memadai dapat meningkatkan akreditasinya dari C anugerah menjadi B.

Menyahuti harapan Kopertis, Ketua Yayasan Tapemulia Bangsa (YTB) dr Mutiara MHA MKT menyatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan kemampuan dan kualitas mahasiswa keperawatan dan kebidanan.

“Untuk itu pada proses perkuliahan kami bukan saja menerapkan dari sekedar teoritikal, tapi juga memiliki pengalaman praktek belajar langsung dengan fasilitas yang kami punya langsung dari rumah sakitnya,” ungkap Mutiara.

Dengan sistem perkuliahan seperti itu yang disupport fasilitas cara belajar cukup bagus, maka ketika mahasiswa turun ke pasien sudah punya teori dan praktek dasar yang memang sudah sangat kuat. Sehingga skill mereka saat ke pasien sudah sangat memadai.

Untuk menghasilkan perawat yang benar-benar unggul dan bermutu, kata Mutiara penting juga ditekankan kepada mahasiswa harus melayani dengan kasih dan passion atau semangat. Karenanya lulusan Stikes ini akan dibentuk karakter buildingnya, sehingga mampu melaksanakan tugas dengan penuh integritas yang tinggi.

“Kami berharap Murni Teguh menghasilkan perawat yang tidak biasa-biasa saja, tapi yang luar biasa, yakni bisa melaksanakan pelayanan maksimal dan excellent. Itu target kami,” tegasnya.

Mutiara menyebutkan lokasi belajar atau kampus saat ini masih di RS Murni Teguh di lantai 7 dan 8. Namun, tahun depan Stikes Murni Teguh telah membangun kampus memadai di kawasan Tembung.

“Tahun ini kami sudah menerima mahasiswa baru karena semua fasilitas belajar mengajar sudah lengkap,” katanya seraya menyebutkan untuk akademik 2017/2018 Stikes Murni Teguh menerima 180 mahasiswa baru.

Dia menjelaskan, dalam system perkuliahan pada tahun pertama, mahasiswa menjalankan metode pembelajaran 25 persen praktek dan 75 persen teori.

Tahun berikutnya teori dan praktek dijalankan masing-masing 50 persen. Sedangkan pada akhir tahun perkuliahan menerapkan pembelajaran 75 persen praktek dan 25 persen teori. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X