Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menyebut perguruan tinggi merupakan pusat dari kecerdasan bangsa yang menjadi denyut nadi dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
“Saya yakin kebijakan pemerintah akan sehat kalau berasal dari publik opini dan public interest, harapan publik dan keinginan publik. Nah perguruan tinggi adalah pusat kecerdasan bangsa. Ada mahasiswa, para dosen, yang semuanya bisa merekam, merasakan denyut nadi masyarakat,” kata Wiranto , Jumat (13/10)
Wiranto mengatakan, pemerintah ingin meminta masukan-masukan dari civitas akademika perguruan tinggi swasta yang ada di Tanah Air.
Dari masukan itu, diputuskan bahwa perguruan tinggi akan mengadakan apel akbar di setiap daerahnya masing-masing guna meneguhkan kembali Pancasila sebagai ideologi bangsa saat momentum Sumpah Pemuda.
“Dari sanalah saya dapat masukan, dari masukan itulah untuk kemudian mengolah terutama di pidang politik, banyak masukan dan tentunya bagi pemerintah terutama 28 Oktober seluruh perguruan tinggi akan melakukan satu apel mahasiswa untuk mengulang kembali Sumpah Pemuda 1928,” ujarnya.
Mantan Panglima ABRI itu berharap, apel tersebut mampu membentuk kebersamaan agar seluruh elemen masyarakat melawan radikalisme.
“Diharapkan mampu meneguhkan kembali kebersamaan suatu bangsa sekaligus ada deklarasi melawan radikalisme, itu sesuatu yang sangat positif. Itu yang dapat kita lihat,” pungkasnya. (oz)