Pemerintah Berambisi Bangun 100 STP

Jakarta | Jurnal Asia

Pemerintah berambisi membangun 100 science techno park (STP) hingga 2019 mendatang. Ambisi ini mengacu pada negara lain yang membutuhkan waktu hingga 38, 25, dan paling cepat 15 tahun untuk mengembangkan STP.

“Total hingga saat ini sudah ada 60 STP yang dibangun. STP sebagai pusat inovasi harus mampu melahirkan pengusaha pemula (startup ), khususnya di daerah,” ujar Dirjen Kelembagaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Patdono Suwignjo, kemarin.

Dia menjelaskan, keberhasilan STP yang dibangun bisa menghasilkan startup atau peng usaha pemula berbasis teknologi (PPBT).

Startup ini kemudian dikembangkan di lembaga inkubasi bisnis (inkubator) yang menjadi salah satu layanan STP. Patdono menjelaskan, dari 60 STP yang ada di seluruh kementerian, ada 22 STP yang ditargetkan akhir 2019 bisa menghasilkan PPBT secara rutin.

Khusus STP yang ada di Kemenristek Dikti ada 7. Jika dirata-ratakan, menurut dia, dari 7 STP bisa menghasilkan 7 startup .

“Pertumbuhan ekonomi di satu daerah bisa terjadi kalau daerah tersebut bisa membangun STP. Dan ekonomi akan tumbuh jika muncul pengusaha baru,” terangnya

Dia menjelaskan, berbagai intervensi pemerintah di perlukan untuk pengembangan lembaga inkubator. Baik dari segi kebijakan maupun instrumen. Baik itu di bidang kelembagaan, sumber daya maupun jejaring serta berbagai insentif lainnya yang dapat menunjang bertumbuh kembangnya lembaga itu.

Kemenristek Dikti pun memberikan dukungan dengan mewujudkan kebijakan nasional yang mendorong tumbuhnya lembaga inkubasi di Indonesia.

Selain itu melaksanakan instrumen kebijakan yang mendukung upaya penumbuhkembangan lembaga inkubasi. Patdono menjelaskan, tahun ini akan diperkuat lembaga inkubator di sembilan PTN BH.
Sebanyak 7 inkubator di antaranya berada di IPB, ITB, UGM, ITS, Undip, Unpad, dan UI yang akan menyokong pertumbuhan STP di kampus masing-masing. (oz|swm)

Close Ads X
Close Ads X