Mendikbud Minta Kepala Sekolah Laksanakan UN Jujur

Sejumlah siswa dan siswi Madrasah Tsanawiyah (MTS) mengerjakan soal Ujian Nasional Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan berbasis Komputer di MTSN 13 Pamulang, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, Senin (9/5). MTSN 13 Pamulang merupakan satu-satunya MTS di Banten yang mengadakan UN berbasis komputer. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww/16.

Pali – Menteri Pendidikan dan Kebu­dayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta para siswa tetap konsisten melaksanakan ujian nasional dengan jujur.

“Kepala sekolah dan guru bisa membantu dalam pelaksanaan ujian nasional secara jujur. Jika kejujuran ditanamkan se­jak di bangku sekolah akan menghasilkan generasi yang gemilang, dan menjadikan Indonesia negara maju dan disegani bangsa lain,” tuturnya kemarin saat mencanangkan Gerakan Ujian Nasional (UN) Jujur di SMA Negeri 2 Kabupaten Pali, kemarin.

Bupati Penukal Abab Le­matang Ilir (PALI) Heri Amalindo, bersama perwakilan 200 siswa dan guru yang mencanangkan gerakan UN jujur mengatakan pelajar menyatakan siap ujian jujur

Usai menyaksikan penca­nangan tersebut, Muhadjir me­ninjau pelaksanaan simulasi ketiga Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah tersebut. Pelaksanaan simulasi diikuti 64 siswa dari SMP Negeri 1 Talang Ubi, Kabupaten PALI, Sumatera Selatan.

Disebutkannya pelaksanaan UN tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Selain siswa di­berikan pilihan untuk mata pelajaran (Mapel), tahun ini kali pertama dilaksanakan ujian sekolah berstandar nasional (USBN).

Bahkan Mendikbud tidak memasang target spesifik un­tuk pelaksanaan UN 2017. Ia hanya meminta agar semua sekolah harus bersih dari prak­tik kecurangan, baik dalam penyelenggaraan UN maupun USBN.

“Saya berharap UN dan USBN menjadi momentum untuk sekolah-sekolah dan para pelaku, serta penanggung jawab sekolah agar bisa mengamankan, dan jangan sampai ada tindakan-tindakan tidak terpuji. Kita mulai membersihkan Indonesia dari praktik-praktik tidak baik, dan kita mulai dari sekolah,” kata Muhadjir,

Dia menambahkan, untuk melihat kejujuran sekolah, ti­dak ada lagi polisi berseragam yang melakukan pemgawasan. Semua­nya diserahkan ke seko­lah.

Terlebih soal USBN diserah­­kan se­penuhnya kepada musyarah guru mata pelajaran (MGMP), di mana pusat hanya menyumbang 20 persen.

Sesuai dengan Prosedur Ope­rasi Standar (POS), UN akan diselenggarakan pada 10 sampai 13 April 2017 untuk jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA), tanggal 2 sampai 8 Mei jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Sedangkan Sekolah Mene­ngah Kejuruan (SMK) akan menyelenggarakan UN lebih awal pada 3 sampai 6 April 2017.

(jpnn)

Close Ads X
Close Ads X