Mahasiswa ITM Raih Prestasi di Thailand


Medan – Dua mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM) raih prestasi di kompetisi “Skill Competition or Architectural Design” yang dilaksanakan di Rajamanggala University Technologi Srivijaya Songkhla Thailand.

“Kita mengapresiasi dengan keberhasilan yang diraih mahasiswa ini. Diharapkan ITM akan lebih dikenal di luar negeri dengan prestasi lainnya,” kata Rektor ITM Dr Ir Mahrizal Masri MT didampingi Wakil Rektor I Ir Hermansyah Alam MT MM di kampus tersebut, Rabu (22/2).

Menurut Rektor, dengan diraihnya prestasi kedua mahasiswa tersebut yakni Intan Mauliza dan Vebri Yogi Paragon bisa menjadi contoh bagi para mahasiswa lainnya untuk dapat lebih berprestasi.

Sementara itu dosen pembimbing yang ikut mendampingi para mahasiswa ITM yakni Dr Sri Wahyuni didampingi Ir Musani MT mengungkapkan kompetisi Skill Competition or Architectural Design” diikuti 12 perguruan tinggi dari Thailand dan Indonesia.

Sejumlah perguruan tinggi itu diantaranya Rajamanggala University of Tehcnology Srivijaya, Rajamanggala University of Technology Phra Nakhon, Raja Manggala University of Technology Tawan-Uthenthawai Campus, King Mongkud’s University of Technologi North Bangkok.

Selain itu Price of Songkhla University-Trang Campus, King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang, Rajamanggala University of Technology Lanna, Ramanggala University of Technology Isan, Rajamangala University of Technologi Suvarnabhumi, Rajamanggala University of Technology Thanyaburi, Walailak University dan Institut Teknologi Medan Medan-Indonesia.

Dia menyebutkan kompetisi diawali dengan dua hari field study (studi lapangan) di daerah Thale Noi-Phattalung Thailand yaitu dengan mencari permasalahan dari daerah tersebut serta membuat konsep perencanaan untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga daerah tersebut menjadi lebih baik.

Seperti sama-sama diketahui ujarnya, Kota Thale Noi adalah salah satu objek wisata di Thailand dengan penduduk berjumlah lebih kurang 3000 jiwa, mata pencaharian penduduknya sebagian besar adalah nelayan.

“Berdasarkan kondisi daerah tersebutserta jumlah penduduknya, maka solusi yang ditawarkan para mahasiswa untuk mengembangkan daerah tersebut adalah dengan mendirikan pusat informasi bagi para turis dilengkapi dengan ilmu dan teknologi, serta mempersiapkan beberapa ahli bahasa,” ucapnya.

Atas gagasam yang brilian tersebut Intan Mauliza meraih juara II dan Vebri Yoga Paragon Ginting meraih juara III dengan memperoleh hadiah berupa uang, sertifikat, serta piala berupa cendera mata.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X