Mahasiswa ITM Diajak Manfaatkan Limbah Plastik Berdaya Guna

Kegiatan kuliah umum di ITM.Ist

Medan | Jurnal Asia
Persoalan limbah plastik di Kota Medan menjadi perhatian serius berbagai pihak, salah satunya dari kalangan intelektual yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Institut Teknologi Medan (HMTK-ITM).

Ketua Umum HMTK-ITM, Edo Setiawan mengatakan, berangkat dari rasa peduli terhadap persoalan lingkungan di Kota Medan yang saat ini banyak tercemar, terutama oleh limbah plastik, pihaknya menggelar kuliah umum dengan tema ‘Pengelolaan Limbah Plastik Terpadu’.

“Melalui kuliah umum ini, kita mengajak teman-teman mahasiswa lebih peka terhadap persoalan limbah plastik. Kita mulai dari mahasiswa di lingkungan kampus, lalu berlanjut ke masyarakat luas nantinya,” kata Edo, Sabtu (14/12/2019).

Kuliah umum yang digelar HMTK-ITM ini mengundang Kimberly Febrina selaku pemateri dan dimoderatori langsung oleh Ketua Jurusan Teknik Kimia ITM, Fachrurrozi, dan diikuti oleh puluhan mahasiswa sebagai peserta.

Dalam paparannya, Kimberly menerangkan, persoalan limbah plastik jangan hanya dipandang dari satu sisi negatif saja, namun ada juga sisi positif. Negatifnya adalah mencemari lingkungan kalau tidak dikelola dengan baik, lalu memberikan dampak kepada kesehatan seperti menyebabkan diare, batuk, pilek dan macam sebagainya.

“Positifnya, limbah plastik bisa didarulang karena tujuannya tidak membebani lingkungan. Jadi, lingkungan ini banyak tercemar akibat perilaku manusia yang kurang peduli, salah satunya limbah plastik, sehingga lingkungan jadi sasaran tempat pembuangan limbah plastik,” ucapnya.

Diungkapkan Kimberly, limbah sampah plastik sangat bisa didaur ulang, di-recycle, atau dikurangi. Menurutnya, cara mengurangi limbah sampah plastik adalah mengubah perilaku penggunaannnya, dan dimulai dari hal-hal kecil terlebihdahulu.

“Dimulai dari rumah sendiri, bagaimana kita menggunakan plastik itu seminimal mungkin, misalnya tas kresek yang digunakan untuk belanja di pasar, pulang kita pakai kembali, jangan langsung buang, atau dibuang sembarangan, bisa menimbulkan dampak,”ungkapnya.

Kepada peserta kuliah umum, Kimberly berpesan, persoalan limbah plastik harus dimulai dari diri sendiri dan keluarga. Bagi mahasiswa, harus dimulai dari lingkungan kampus seperti melakukan aksi melalui tindakan-tindakan kecil yang berdampak besar.

“Mahasiswa misalnya, kita buat tong sampah dulu, spanduk, imbauan, kemudian kita evaluasi, jalan enggak program ini, peduli enggak mahasiswa terhadap sampah. Jika sudah peduli, sudah bagus, baru nanti kita masuk ke masyarakat,” sebutnya.

Ketua Jurusan Teknik Kimia ITM, Fachrurrozi menerangkan, melalui kuliah umum ini target yang hendak dicapai adalah mengubah paradigma dari sampah plastik sebagai barang ditakuti menjadi sesuatu yang potensial bernilai dan bermanfaat.

Dalam kaitan ini, lanjutnya, mahasiswa dan ITM berpeluang mengambil peran untuk mengembangkan teknologi pemanfaatan sampah plastik menjadi sumber energi alternatif dan bahan baku industri kreatif.

“Peran ini dapat diefektifkan melalui kegiatan mahasiswa bersama dosen yang berbentuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, sebagai manifestasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” pungkasnya.(nty)

Close Ads X
Close Ads X