Mahasiswa Diingatkan Redam Perbedaan Soal Politik

CINDERAMATA. Rektor III Unpab Samrin SE MM (ketiga dari kanan) didampingi Dekan FSS Unpab Dr Suryanita SH MH (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Arya Mehendra Sinulingga pada seminar di kampus tersebut.

Seminar Bersatu Memajukan Negeri di Unpab

Medan | Jurnal Asia

Mahasiswa Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) diingatkan bisa meredam dan tidak “baper” atau bawa perasaan di tahun politik ini.

“Pasalnya, perbedaan pilihan politik bisa membuat berantam di tataran bawah hanya karena postingan di media sosial (medsos), sedangkan elit politiknya ketawa jika ketemu,” kata Direktur Direktur MNC Media, Arya Mahendra Sinulingga pada seminar yang digelar Fakultas Sosial Sains (FSS) Unpab di aula Perpustakaan Gedung D Unpab, Kampus Tamadun Mandiri Jalan Gatot Subroto Medan, Sabtu (20/10).

Ia berharap agar para mahasiswa bisa menjaga toleransi, saling tenggang rasa, dan menghargai perbedaan politik masing-masing pihak.

Pada seminar bertajuk “Bersatu Me­ma­ju­kan Negeri, Literasi Zaman Now untuk Genersi Milenial” dibuka Rektor III Bidang Kemahasiswaan Unpab Samrin SE MM, dihadiri Dekan FSS Unpab Dr Suryanita SH MHum, para ketua program studi (prodi) di lingkungan FSS, dan ratusan mahasiswa. Arya Sinulingga menyarankan kepada mahasiswa, kalau “baper” sebaiknya jangan main medosos. Sebab, banyak orang ribut karena “baper” saat bermedsos.

“Menyedihkan, gara-gara politik dan beda pilihan dalam Pilkada Sumut satu keluarga ribut. Masih mendingan kalau dapat jabatan atau proyek. Ini tidak. Tapi mengapa ikut-ikutan ribut,” kata alumni SMAN 1 Medan ini.

Di taran elite politik, katanya, kendati seolah ribut tapi kalau ketemu tetap akrab. Arya memberi contoh tentang dirinya. Pada Pilpres 2014, Arya jadi ketua tim media Prabowo-Hatta dan pada Pilkada DKI Jakarta lalu jadi tim strategis Anies-Sandi. Namun sekarang jadi juru bicara Capres Jokowi-Ma’ruf Amin.

“Saya ini kesayangan Prabowo. Tapi sekarang saya banyak mengeritik Prabowo-Sandi, tapi kalau ketemu, ya pelukan. Kami tetap berteman,” tutur Arya.

Rektor III Unpab Samrin SE MM dalam sambutannya menyampaikan, pada 2030 Indonesia akan dapat bonus demografi yang luar biasa. Dan itu harus diimbangi dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Menurutnya kemajuan ilmu pe­nge­tahuan dan teknologi tantangan bagi Unpab. Karena itu, Unpab harus menggalang kerja sama dengan industri dan institusi lainnya termasuk dengan MNC, agar dunia pendidikan punya link and match (keterkaitan dan kesepadanan) dengan dunia industri dan dunia kerja. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X