Lima Pola Asuh Dasar untuk Mendidik Anak

Jakarta | Jurnal Asia

Orangtua pasti mengharapkan anak-anak dapat berhasil, berprestasi, dan memiliki perilaku yang positif. Orangtua akan selalu memberikan yang terbaik yang bisa diberikan kepada anaknya. Namun demikian, dalam mendidik anak, orangtua juga perlu memberikan pendidikan dalam rumah yang tepat agar anak-anaknya dapat tumbuh dan berkembang seperti sesuai dengan kemauan dan kemampuan yang dimilikinya.

Berikut beberapa hal dasar yang perlu orangtua ketahui dalam mendidik anak:

1. Semua anak adalah anak yang cerdas.
Orangtua harus meyakini bahwa semua anak adalah anak yang cerdas tanpa terkecuali. Orangtua harus jeli dalam mengenali potensi kecerdasan yang ada di dalam diri anak sehingga dapat memberikan stimulus yang tepat. Semakin dini orangtua mengetahui potensi yang dimiliki anak, kemampuan anak akan semakin tereksplor dan berkembang.

Howard Gardner, psikolog dari Universitas Harvad mengemukakan bahwa seharusnya setiap orangtua mengembangkan kecerdasan sesuai kecerdasan yang dimiliki anak yaitu kecerdasan verbal-linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual-spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, kecerdasan naturalis, dan kecerdasan eksistensial.

2. Setiap anak memiliki cara memproses informasi yang berbeda.
Setiap anak memiliki cara yang berbeda dalam memproses informasi. Orangtua perlu mengetahui gaya belajar anak untuk memproses informasi karena masing-masing anak memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Idealnya anak tidak dapat dipaksa untuk belajar dengan suasana dan cara yang diinginkan oleh orangtua. Apabila tetap dipaksa hasilnya dapat tidak maksimal dan informasi yang diberikan tidak diterima dengan baik oleh anak.

3. Setiap anak adalah baik.
Dalam mendidik anak orangtua harus selalu berprasangka baik kepada anak dan selalu berkata positif. Orangtua diharapkan menghindari label negatif yang diberikan kepada anak seperti, anak nakal, anak bodoh, anak pembangkang, dan lain-lain.

4. Setiap anak berhak untuk memilih.
Berikan anak arahan dan bukan membatasi apa yang harus dilakukan anak. Selain itu orangtua dapat memberikan pilihan yang dapat dilakukan anak bukan mendikte apa yang harus dilakukan sesuai keinginan orangtua. Membatasi dan mendikte perilaku anak sama halnya dengan menutup potensi yang ada dalam diri mereka.

5. Setiap usaha anak patut untuk diapresiasi.
Orangtua perlu untuk selalu memberikan apresiasi terhadap sekecil apapun usaha yang dibuat oleh anak sekalipun menurut orangtua hasilnya kurang memuaskan. Apresiasi yang diberikan tidak perlu berupa barang, dapat dengan pujian, menepuk pundak anak, memeluk anak, mengajak anak tos, dan lain-lain.
Bentuk apresiasi yang sederhana tersebut dapat membuat anak merasa dihargai dan diperhatikan oleh orangtua, menjaga kepercayaan diri anak, dan membuat anak ingin berusaha lebih baik lagi. (l6/rol)

Close Ads X
Close Ads X