Kunjungi OIF UMSU, Mahasiswa PKU MUI Perluas Wawasan Ilmu Falaq

Medan – Upaya memperluas cakrawala dan wawasan keilmuan, khususnya terkait ilmu falaq, puluhan mahasiswa Pendidikan Kader Ulama Majlis Ulama Indonesia Sumatera Utara (PKU MUI Sumut) mengunjungi Observatorium Ilmu Falaq Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) di lantai 7 gedung Pascasarjana Jalan Denai Medan, Rabu (18/10).

Pada kunjugan itu turut serta H Ismail Fahmi S.Ag, Kepala Seksi Hisab-Rukyat Direktorat Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI dan Dr H Arso SH SAg Mag, Wakil Ketua MUI Sumut.

Ismail Fahmi mengungkapkan apresiasinya terhadap keberadaan OIF dan menyatakan rasa bangga, takjub dan bahagia berkesempatan mengunjungi OIF UMSU.

“Ini merupakan bukti bangkitnya giat falaq di Indonesia, dan alhamdulillah universitas ini sudah membuktikannya. Apa yang dilakukan UMSU dengan mendirikan OIF ini sudah sangat tepat, karena memang basis dari observatorium itu memang universitas, ” tuturnya.

Ke depan, Ismail berharap OIF ini bisa terus berkembang dan memiliki satu kawasan khusus.

Ia mengatakan, idealnya observatorium itu terletak di daerah-daerah yang memiliki posisi strategis, sedangkan yang berada di kota itu lazimnya yang cocok dikembangkan adalah ‘Planetorium’.

“Untuk langkah awal ini cukup bagus, nanti ke depan bisa dirancang pengembangkan observatorium di daerah secara lebih representatif,” ujarnya.

Ismail juga membeberkan untuk saat ini pihaknya (Kemenag RI) sedang giat mengembangkan beberapa observatorium dan planetorium di sejumlah daerah di Indonesia, seperti di Aceh, Pelabuhan Ratu dan di Kupang untuk Indonesia bagian Timur.

Sedangkan Dr H Arso SH SAg MAg yang juga dosen pengajar mata kuliah Ilmu Falaq di PKU MUI Sumut mengatakan, program Pendidikan Kader Ulama yang diselenggarakan MUI Sumut merupakan sebuah ikhtiar yang awalnya muncul karena keprihatinan terkait krisis ulama yang terjadi di daerah Sumut.

“Mahasiswa-mahasiswa yang dibina dalam program ini kita rekrut dari seluruh daerah kabupaten/kota di Sumut, baik itu di wilayah yang mayoritas Islam ataupun minoritas. Dan sekarang program ini sudah berjalan 4 tahun,” ujarnya.

Untuk bisa menjadi mahasiswa PKU MUI Sumut, Asro mejelaskan persyarannya standar, seperti bisa berbahasa Arab dan bica baca Kitab Kuning.

Selain itu, Semua yang menjadi mahasiswa di PKU MUI Sumut tinggal di asrama, dan biayanya 100 persen ditanggung pihak MUI bekerjasama dengan donatur, seperti Bank Muamalat. Terkait kunjungan ke OIF UMSU, Asro mengatakan, selama ini salahsatu mata kuliah yang dipelajari di PKU MUI Sumut adalah Ilmu Falaq.

Namun, dikarenakan PKU MUI Sumut belum memiliki semacam laboratorium, maka selama ini Ilmu Falaq yang diajarkan hanya sebatas teoritis.

“Itulah alasan kita membawa para mahasiswa ke sini (OIF UMSU), yakni untuk menambah wawasan mereka terkait Ilmu Falaq,” tuturnya.

Ia juga menyampaikan apresiasinya terhadap keberadaan OIF UMSU. Menurutnya OIF UMSU adalah simbol kebangkitan dan kemajuan ummat Islam.

“Dengan keberadaan OIF ini UMSU telah berkontribusi membangun peradaban dan insya Allah akan terus memberi manfaat bagi kemaslahatan ummat dan bangsa,” pungkasnya. (swisma)

Tinggalkan Balasan

Close Ads X
Close Ads X