Kearifan Lokal harus sejalan Peningkatan Mutu SDM

SAMPAIKAN CERAMAH
Medan – Nilai- nilai kearifan lokal bukanlah penghambat kemajuan di era global, namun menjadi kekuatan luar biasa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai modal keunggulan kompetitif suatu bangsa.

Kearifan lokal merupakan modal utama masyarakat dalam membangun diri dan daerah tanpa merusak tatanan sosial. Pasalnya kearifan lokal itu sangat adaptif dengan lingkungan alam sekitarnya.

“Nilai- nilai dari kearifan lokal itu bukanlah penghambat kemajuan di era global saat ini. Bahkan menjadi kekuatan luar biasa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai modal keunggulan kompetitif suatu bangsa,” ungkap Rektor Universitas Pembangunan Panca Budi (Unpab) Dr H Muhammad Isa Indrawan SE, MM di kampus Universitas Negeri Medan, Jalan Willem Iskandar Medan, Selasa (8/11).

Isa Indrawan saat menjadi pemateri dalam forum koordinasi dan sinkronisasi desk pemantapan wawasan kebangsaan sekaligus memperingati Hari Pahlawan, di kampus Unimed mengatakan pembangunan berbasis kearifan lokal di lingkungan masyarakat harus sejalan dengan program peningkatan mutu SDM.

“Dengan peningkatan kualitas SDM, maka masyarakat akan dapat mengetahui lebih jauh apa yang harus dilakukan dan dibutuhkan dalam melakukan kegiatan ekonomi yang dimiliki suatu daerah. Dengan demikian pembangunan di suatu daerah dapat berjalan dengan baik tanpa merusak tatanan sosial yang ada,” kata Rektor Unpab ini.

Pada forum koordinasi tersebut bertema “Implementasi semangat kepahlawanan guna mencegah paham radikalisme dan terorisme dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa”. Kegiatan itu dihadiri Sesmenko Polhukam Letjen TNI Yayat Sudrajat, Deputi VI/Kesbang Arief Moekiyat, Asisten Deputi Koordinasi Kewaspadaan Nasional Brigjen TNI Wawan Kustiawan, Asisten Deputi Koordinasi Kesadaran Bela Negara Brigjen TNI I Dewa Ketut Siangan, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault, dan Direktur Deradikalisasi BNPT Prof Irfan Idris.

Sesmenko Polhukam Letjen TNI Yayat Sudrajat menyampaikan, momentum Hari Pahlawan hendaknya dijadikan membangun kesadaran dan ingatan kolektif serta representasi pengakuan penghormatan dan penghargaan dari nilai-nilai kejuangan pahlawan untuk diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan ber­negara.

“Harus disadari bersama bahwa bangsa Indonesia memperoleh kemerdekaan melalui perjuangan dan pengorbanan dari pahlawan bangsa, baik berkorban harta, darah maupun air mata. Para pahlawan telah mewariskan keteladanan yang wajib kita implementasikan,” kata Yayat.

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Dr Adhyaksa Dault SH, MA mengatakan, pemimpin harus melayani bukan dilayani. “Jangan memikirkan jadi apa tapi buat yang terbaik untuk bangsa. Apa yang kita lakukakn itu hanya bagai air setitik di tengah lautan, tapi paling tidak kita telah menciptakan ombak bagi kehidupan dinamika bangsa ini. Pemimpin itu menjadi figur, jangan sampai salah ucap. Kita ingin bangsa ini lebih maju,” kata mantan Menpora ini.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X