Faperta UMSU Berdayakan Bahan Limbah


Medan – Untuk membantu sejahtera­kan para petani, Fakultas Pertani­an Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara memberdayakan bahan-bahan yang selama ini dinilai kategori limbah agar dapat diolah dan dimanfaatkan secara optimal dengan menggunakan teknologi.

“Melalui pelatihan teknologi, petani bisa mengolah limbah sekam padi menjadi briket arang, pupuk kompos dan pakan ternak. Dengan cara ini petani bisa men­jadikannya sebagai sumber pendapatan sampingan,” kata Ketua Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Dr Ir Desi Ardilla MSi, Selasa (21/2).

Untuk memaksimalkan pen­dapatan petani, kata Desi Ardilla, baru-baru ini program Iptek bagi Masyarakat (IbM) Faperta UMSU memberi penyuluhan kepada masyarakat Deliserdang.

“Kita hadir di sana untuk mensejahterakan para petani dengan memberdayakan bahan-bahan yang selama ini dinilai kategori limbah,” ujarnya.

Desi Ardilla menjelaskan, program IbM telah dilaksanakan para dosen Faperta UMSU di Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang selama delapan bulan.

Menurutnya, apa yang di­lakukan Faperta UMSU me­rupakan manifestasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Dosen tidak saja dituntut untuk mengajar atau memberikan ilmu pengetahuan kepada mahasiswa di ruang kuliah. Namun juga harus melakukan pengabdian masyarakat dan melakukan penelitian.

Dia menegaskan petani ha­rus lebih mandiri dengan me­mak­simalkan potensi yang ada di daerahnya. Dengan me­mak­simalkan potensi daerah yang ada, kata dia, maka akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.

“Cara yang tepat untuk me­maksimalkan potensi yang ada tentunya melalui ilmu pe­nge­tahuan dan tekhnologi yang diaplikasikan oleh tim IbM Faperta UMSU kepada masyarakat,” ujar­nya.

Faperta UMSU melihat Desa Pematang Johar memiliki potensi yang belum diberdayakan secara maksimal. Limbah pertanian seperti sekam padi yang me­numpuk dan menggunung di kilang padi belum dikelola secara optimal.

“Kami ingin berkontribusi dan bermitra dengan masyarakat setempat. Dari sekam padi itu kita bersama-sama memberdayakan limbahnya menggunakan tek­nologi tepat guna sederhana sehingga bernilai ekonomis,” tuturnya.

Menurutnya, dengan me­manfaatkan limbah padi men­jadi bernilai ekonomis dapat meningkatkan kondisi sosial ekonomi petani. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X