Bakal Raih Tiga Rekor MURI, Sumut Berpacu Tingkatkan Budaya Literasi

Medan – Pemerintah Provinsi Sumut (Pemprovsu) melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut dengan menggandeng Forum Literasi Masyarakat Sumut (Formalsu) terus berpacu tingkatkan budaya literasi.

Upaya tersebut ternyata tidak sia-sia. Terbukti Sumut akan memecahkan tiga rekor MURI sekaligus. yakni terbanyak menulis pantun, membuat big book atau buku besar dan selfie atau swafoto bersama Gubsu,” ungkap Kadis Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut, Ferlin Nainggolan di aula gedung perpustakaan Jalan Brigjen Katamso Medan, Senin (4/12).

Kegiatan pemecahan rekor ini dilakukan sebagai tindaklanjut provinsi Sumut sebagai provinsi literasi yang sudah dideklarasikan pada 20 Mei 2017 lalu oleh Menristekdikti dan Gubernur Sumatera Utara.

“Ini kita lakukan sebagai upaya untuk meningkatkan budaya literasi masyarakat di Sumatera Utara,” kata Ferlin didampingi Sekjend Forum Literasi Masyarakat Sumut (Formalsu) yang juga Sekretaris Pelaksana rekor MURI, Agus Marwan, Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jojor Sitorus dan Ketua Forum Masyarakat Literasi dari Langkat, Binjai, Sergai serta Deliserdang.

Ferlin menyebutkan, kegiatan pemecahan rekor MURI ini akan dilangsungkan pada 13 Desember di Gedung Serba Guna, Jalan Pancing Medan. Diperkirakan sekira 15 ribu hingga 20 ribu siswa SMA, SMK, MAN mahasiswa dan masyarakat Sumut akan menghadiri kegiatan itu.

Ferlin yang juga sebagai Ketua pelaksana aksi pemecahan rekor MURI tersebut mengakui minat baca masyarakat di Indonesia masih rendah, berada di bawah negara tetangga.

Menurutnya hal ini bisa dikembangkan dengan melakukan penguatan Sumut sebagai provinsi literasi salah satunya dengan aksi pemecahan tiga rekor MURI yang juga sebagai upaya untuk mencapai konsistensi terhadap literasi di Sumut.

Di sisi lain, kata Ferlin aksi pemecahan rekor MURI ini dilakukan sebagai upaya untuk mewujudkan visi provinsi Sumut yang berdaya saing menuju masyarakat sejahtera.

“Kalau bicara daya saing, tentu sangat berkaitan dengan SDM. Pondasinya adalah bagaimana masyarakat kita cerdas dan terampil literasi. Makanya dengan adanya dukungan dari masyarakat, kita berharap di Sumut akan cerdas dan terampil literasi,” sebutnya.

Menurut Ferlin, dengan cerdas literasi masyarakat bisa menyerap informasi dan teknologi. Sebab siapa yang menguasai informasi, maka akan menguasai dunia.

Sekjend Formalsu Agus Marwan menuturkan, untuk pemecahan rekor MURI swafoto dengan Gubsu dilakukan untuk memanfaatkan kemajuan IT. Selain itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan budaya literasi di kalangan masyarakat Sumut.

“Kita berupaya memanfaatkan kemajuan IT untuk meningkatkan literasi budaya. Pada kegiatan itu diharapkan baik siswa maupun mahasiswa akan melakukan selfie dengan Gubsu dan nantinya akan dishare melalui media sosial masing-masing, sehingga akan muncul kampanye literasi. Jadi secara tidak langsung kita sudah melakukan literasi budaya dan mengkampanyekan literasi,” terang Agus.

Ketua Forum Masyarakat Literasi Serdang Bedagai, Firman menambahkan, untuk pemecahan rekor menulis pantun terbanyak sebelumnya di 2016 dipegang Tebingtinggi, dengan penulisan pantun sebanyak 8 ribu orang.

“Makanya kita berharap untuk pemecahan rekor menulis pantun ini bisa lebih banyak lagi dari rekor yang sudah dipecahkan Tebingtinggi. Target kita baik siswa, mahasiswa dan masyarakat yang menulis pantun nantinya bisa mencapai sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu orang,” tuturnya.

Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sumut Jojor Sitorus menyebutkan, selain siswa SMA, MAN dan SMK, aksi pemecahan rekor MURI itu juga akan dihadiri 5 ribu mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Medan. (swisma)

Close Ads X
Close Ads X