1.080 Mahasiswa FKIP UMSU Magang | Siapkan Calon Guru Miliki Profesionalisme


Medan – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMSU mempersiapkan calon guru untuk memiliki tingkat profesionalisme yang tinggi melalui kegiatan program magang maupun program lainnya.

“Guru harus memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian dan sosial sesuai dengan bidang studi dan ilmu dimiliki yang merupakan tuntutan undang-undang Nomor 14 tahun 2015 tentang guru dan dosen,” ungkap Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Dr Elfrianto MPd, Senin (16/1).

Menurut Elfrianto, dalam upaya menyiapkan calon guru yang memiliki kompetensi tersebut, pihaknya melakukan peningkatan, antara lain kompetensi guru, pengembangan isi kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan penilaian hasil belajar siswa, serta menyediakan bahan ajar yang memadai.

Dijelaskannya, pada program magang 2017 tahap I ini diikuti sebanyak 1.080 mahasiswa di 39 sekolah negeri/swasta di Medan yang dilepas pemberangkatannya oleh Rektor Dr Agussani MAP didampingi Sekretaris Rektor, Gunawan SpdI Mth.

Sebagai salah satu Lembaga Penyelenggara Tenaga Kependidikan (LPTK), FKIP UMSU memiliki 6 program studi yakni Pendidikan Bahasa Inggris, Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, Bimbingan Konseling dan Akuntansi.

Tujuan program magang ini yakni membangun landasan jati diri pendidik melalui, pengamatan langsung budaya sekolah, pengamatan untuk membangun kompetensi dasar, pedagogik, kepribadian dan sosial, pengamatan untuk memperkuat pemahaman peserta didik, pengamatan langsung proses belajar di kelas dan refleksi hasil pengamatan proses pembelajaran.

Rektor DrAgussani MAP sangat mendukung program magang 1 yang diharapkan calon-calon guru yang mengikuti magang ke depan mampu menjadi guru sesuai dengan tuntutan UU Guru dan Dosen.
“Ini program yang baru. Kita berharap mahasiswa mengikuti dengan baik,” katanya.

Menurutnya program ini bisa menjadi umpan balik guna pengembangan kurikulum perguruan tinggi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Mahasiswa peserta magang, Muhammad Fadly Siregar mengatakan magang ini memiliki manfaat yang baik, yakni menambah pemahaman dan penghayatan tentang proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

Selain itu dengan magang mereka memperoleh pengalaman tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner, sehingga dapat memahami adanya keterkaitan ilmu dalam mengatasi permasalahan pendidikan yang ada di sekolah.

Manfaat lainnya adalah memperoleh penalaran dalam melakukan penelaahan, perumusan dan pemecahan masalah pendidikan yang ada di sekolah.

“Bahkan kita juga bisa mem­peroleh pengalaman dan keterampilan untuk melakukan pembelajaran dan kegiatan manajerial di sekolah serta dapat berperan sebagai motivator, fasilitator dan dinamisator dan membantu pemikiran sebagai problem solver.,” katanya.
(swisma)

Close Ads X
Close Ads X